India Klaim Sukses Menguji Coba Rudal Jelajah Tercepat di Dunia

Baru-baru ini, pemerintah India telah berhasil menguji coba rudal jelajah yang diklaim tercepat di dunia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 23 Mei 2019, 15:06 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2019, 15:06 WIB
Rudal BrahMos hasil rancangan India dan Rusia yang diklaim memiliki jelajah tercepat di dunia (AFP)
Rudal BrahMos hasil rancangan India dan Rusia yang diklaim memiliki jelajah tercepat di dunia (AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Pemerintah India mengklaim telah berhasil menguji coba rudal jelajah, yang diklaim tercepat di dunia, pada Rabu 22 Mei.

Klaim itu disampaikan oleh pejabat pemerintah di New Delhi, setelah mendapat laporan dari militer India bahwa rudal tersebut mencapai sasaran darat setelah ditembakkan dari jet tempur.

Dikutip dari The Straits Times pada Kamis (23/5/2019), India diketahui tengah mengembangkan rudal supersonik bertajuk BrahMos, yang diklaim memiliki kecepatan hingga 2,8 mach (sekitar 3.450 kilometer per jam), dan merupakan hasil riset bersama dengan Rusia.

Jika beberapa tes selanjutnya menunjukkan konsistensi positif, menurut salah seorang pejabat yang enggan disebut namanya, akan membuat India percaya diri menjualnya ke luar negeri.

Rudal itu juga disebut satu setengah kali lebih cepat dari pesawat supersonik Concorde yang eksis di dekade 1990-an.

Kementerian Pertahanan India mengatakan, jet tempur Su-30 MKI yang dikonversi secara khusus, berhasil menembakkan rudal seberat 2,5 ton, yang memiliki jangkauan ledak hingga 300 kilometer.

"Peluncurannya berjalan mulus, rudal itu melintas di jalur yang diharapkan, dan tepat mengenai sasaran darat," kata salah satu pernyataan resmi terkait.

 

Direncanakan Berfungsi Penuh pada 2020

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Pemerintah India tidak menyebutkan di mana pengujian tersebut dilakukan, atau memberi rincian tentang modifikasi mekanis, elektrik, dan perangkat lunak "sangat rumit" yang dikerjakan bersama dengan militer Rusia.

Sebelumnya, pada November 2017, India juga mengklaim berhasil menembakkan rudal serupa pada target laut. Kesuksesan itu, oleh beberapa pengamat, mendorong rasa percaya diri Negeri Hindustan dalam mengujicoba teknologi rudal yan setingkat lebih tinggi.

"Rudal BrahMos memberi Angkatan Udara India kemampuan yang sangat diinginkan untuk menyerang dari jarak siaga, terhadap target apa pun di laut atau darat, dengan akurasi tepat pada siang atau malam hari, serta dalam segala kondisi cuaca," kata kementerian pertahanan India.

Bersamaan dengan laporan suksesnya uji coba BrahMos pada sasaran darat, India juga diketahui memerintahkan angkata lautnya untuk mengetes rudal serupa di lautan.

Selanjutnya, menurut laporan media-media lokal, India siap menerapkan secara penuh fungsi rudal jelajah BrahMos pada angkatan udaranya mulai 2020 mendatang.

Perusahaan Patungan India dan Rusia

Presiden Vladimir Putin berpelukan dengan Perdana Menteri Narendra Modi dalam kunjungan Rusia selama dua hari di India (AP/Mikail Metzel)
Presiden Vladimir Putin berpelukan dengan Perdana Menteri Narendra Modi dalam kunjungan Rusia selama dua hari di India (AP/Mikail Metzel)

BrahMos adalah perusahaan patungan antara India dan Rusia, yang mengembangkan berbagai senjata strategis, dan berencana melakukan penawaran perdana ke sejumlah negara pada satu atau dua tahun ke depan.

Penamaan Bramhos sendiri didasarkan pada kolaborasi nama sungai Brahmaputra di India dan Moksva di Rusia.

Laporan berbagai media mengatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara telah menyatakan minat khusus pada tawaran tersebut, sehingga membuat China khawatir.

Sementara itu, India dan Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan rencana pengembangan versi rudal jarak jauh, yang dapat terbang hingga 5 mach, atau sekitar 6.125 kilometer per jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya