Bunga Matahari di Peringatan Belanda Atas 5 Tahun Tragedi Jatuhnya MH17

Belanda menggelar peringatan lima tahun jatuhnya pesawat MH17.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Jul 2019, 08:10 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 08:10 WIB
Taman untuk Peringati Korban Pesawat MH17
Bendera setengah tiang terpasang sebelum pembukaan taman untuk mengenang para korban pesawat MH17 di Vijhuizen, Belanda, Senin (17/7). Taman itu terdiri atas 298 pohon, mewakili penumpang dan kru yang tewas dalam pesawat naas itu (Frank van Beek/ANP/AFP)

Liputan6.com, Amsterdam - Ratusan anggota keluarga dan kerabat korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina berkumpul pada Rabu 17 Juli 2019. Mereka bergabung bersama di sebuah tugu peringatan dekat Bandar Udara Schiphol, Amsterdam, Belanda, untuk memperingati lima tahun tragedi itu.

Orang-orang terlihat berkumpul beberapa jam sebelum upacara dimulai. Beberapa di antara mereka terlihat berpegangan tangan dan membawa bunga matahari.

Menurut laporan VOA Indonesia, Kamis (18/7/2019), nama-nama seluruh 298 penumpang dan awak yang tewas dalam penerbangan MH17 pada 17 Juli 2014 itu dibacakan satu demi satu dalam upacara yang berlangsung khidmat. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan ketua yayasan korban tewas targedi itu menyampaikan pidato.

Hampir 200 orang korban tragedi itu berkewarganegaraan Belanda, sementara lainnya dari Malaysia, Australia, Kanada, Inggris dan Belgia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Berikut ini:


Hasil Penyelidikan Terakhir

Puing-puing MH17 yang direkonstruksi sempat dipamerkan di Gilze-Rijen, Belanda (AP Photo/Peter Dejong, File)
Puing-puing MH17 yang direkonstruksi sempat dipamerkan di Gilze-Rijen, Belanda (AP Photo/Peter Dejong, File)

Dari hasil penyelidikan selama lima tahun sejak pesawat itu ditembak jatuh, tim investigasi Belanda menyatakan misil darat ke udara BUK yang menjatuhkan pesawat Boeing 777 itu.

Sebuah penyelidikan kriminal terpisah menyimpulkan misil itu ditembakkan dari wilayah Ukraina namun berasal dari Rusia.

Bulan lalu, sebuah tim investigasi gabungan dari Belanda, Malaysia, Australia, Ukraina dan Belgia mengatakan, mereka akan memperkarakan empat tersangka yang diduga terlibat dalam insiden itu ke pengadilan pada Maret tahun depan. Keempat tersangka itu tidak terlibat langsung dalam peluncuran misil BUK, namun terlibat dalam persiapan peluncurannya.

Rusia menyebut tuduhan itu tidak berdasar, dan menuding para penyelidik menggunakan informasi yang tidak bisa dipercaya, serta mengabaikan bukti yang disediakan Moskow, untuk mendiskreditkan Rusia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya