Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara kembali menembakkan dua rudal ke laut. Ini merupakan peluncuran kelima dalam beberapa pekan terakhir.
"Rudal itu dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek," kata militer Korea Selatan seperti dikutip dari BBC, Sabtu (10/8/2019).
Baca Juga
Rudal itu ditembakkan dari dekat kota bagian timur Hamhung di Provinsi South Hamgyong dan mendarat di Laut Jepang di sebelah timur semenanjung Korea.
Advertisement
Sebuah pernyataan militer Korea Selatan menyebut bahwa peluncuran rudal Korea Utara ini terjadi pada Sabtu pukul 05.34 dan 05.50 Waktu Indonesia Barat (yakni Jumat 9 Agustus 20.34 dan 20.50 waktu GMT).
Proyektil itu terbang dengan jarak sekitar 400 km (250 mil), pada ketinggian sekitar 48 km dengan kecepatan maksimum lebih dari Mach 6.1.
Jika terkonfirmasi, tes semacam itu disinyalir melanggar 11 resolusi Dewan Keamanan PBB.
Peluncuran rudal Korea Utara terbaru ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia telah menerima 'surat cinta' dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Yang ia sebut sebagai "surat yang sangat indah".
Trump mengatakan, Kim tidak senang dengan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan saat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peluncuran Rudal Sejak Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un
Korea Utara telah menembakkan serangkaian rudal dan roket sejak Trump dan Kim bersepakat dalam pertemuan pada bulan Juni, untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
Sesaat sebelum peluncuran terbaru ini, presiden AS berbicara tentang surat yang telah ia terima dari pemimpin Korea Utara.
"Itu adalah surat yang sangat positif," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. "Kurasa kita akan mengadakan pertemuan lagi. Dia benar-benar menulis tiga halaman yang indah - maksudku isinya bagus dari atas ke bawah - surat yang sangat indah."
Rezim Korea Utara telah menyatakan kemarahannya atas latihan militer AS-Korea Selatan, yang menyatakan bahwa mereka melanggar perjanjian yang dicapai dengan Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Latihan militar AS-Korea Selatan akan dimulai pada 11 Agustus.
Latihan-latihan ini terutama dengan menggunakan simulasi komputer dan lebih penting daripada latihan-latihan sebelumnya antara AS dan Korea Selatan, yang oleh Korea Utara dianggap sebagai provokasi.
Advertisement
Serangkaian Peluncuran Dalam Hitungan Minggu
Selama beberapa pekan terakhir, Korut telah melakukan uji coba yang dikatakan pejabat Korea Selatan menggunakan jenis baru rudal jarak pendek.
Rudal-rudal yang ditembakkan pada Kamis 25 Juli - salah satunya menempuh jarak 690 km - adalah yang pertama sejak Trump dan Kim mengadakan pertemuan dadakan pada Juni lalu di zona demiliterisasi (DMZ), sebuah wilayah yang memisahkan kedua Korea.
Pada Rabu pagi, 31 Juli 2019 menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan. Ada proyektil yang diluncurkan kurang dari seminggu setelah dua senjata yang sama dengan jarak pendek ditembakkan.
Penembakan rudal yang kedua ini diluncurkan dari Semenanjung Hodo di Provinsi Hamgyong Selatan, pantai timur Korea Utara, menurut JCS seperti dukutip dari Al Jazeera dikutip Rabu 31 Juli 2019. Kedua proyektil itu dikatakan berbeda dengan apa yang diluncurkan pada Kamis lalu.
Dikutip dari The Guardian pada Jumat 2 Agustus 2019, Korut kembali melakukan peluncuran rudal ketiga dalam sepekan terakhir.
Masih menurut sumber militer Korsel, rudal jarak pendek itu ditembakkan secara terpisah dari pesisir timur Korea Utara pada Jumat dini hari dari Yonghung, provinsi Hamgyong Selatan, ke Laut Timur, lapor Yonhap.
Lalu pada Selasa 6 Agustus, kantor berita resmi pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan Kim Jong-un telah menyaksikan peluncuran pagi, yang memverifikasi "kapasitas perang" dari "rudal tipe baru yang dipandu secara taktis". Ini merupakan peluncuran yang keempat.
Peluncuran rudal pada Jumat 9 Agustus waktu setempat atau Sabtu 10 Agustus waktu GMT, dua rudal kembali diluncurkan dari Korea Utara. Menjadi peluncuran kelima dalam hitungan beberapa pekan terakhir.