Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi bermagnitudo 5,8 mengguncang timur Pakistan pada Selasa 24 September 2019 waktu setempat. Menurut pihak berwenang, guncangan tersebut menewaskan sedikitnya 19 orang (media lain menyebut 20 orang) dan melukai lebih dari 300 warga.
Laporan BBC, Rabu (25/9/2019) menyebut, episentrum lindu itu dekat dengan Kota Mirpur, di Kashmir yang dikelola Pakistan.
Baca Juga
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan celah besar di jalan utama di daerah itu pasca-gempa bumi. Sementara sebagian rumah warga terlihat hancur.
Advertisement
Tingkat kerusakan sepenuhnya belum diketahui. Kendati demikian, ribuan orang tewas dalam gempa kuat di daerah itu pada 2005.
"Gempa itu berpusat di kedalaman 10 km (enam mil) ... yang paling parah terdampak adalah Mirpur," kata Kepala Ahli Meteorologi Pakistan, Muhammad Riaz, kepada kantor berita AFP.
"Anak-anak termasuk di antara yang meninggal," kata laporan.
Militer Pakistan mengatakan tim penerbangan dan medis telah dikirim ke daerah itu untuk membantu para korban.
Guncangan gempa bumi pada Selasa, 24 September dilaporkan terasa sejauh ibu kota Pakistan dan India, Islamabad dan Delhi.
Tanggapan India
Menurut CNN, Perdana Menteri Pakistan yang dikelola Kashmir, Raja Farooq Haider Khan mengatakan setidaknya 20 orang telah tewas dan 435 lainnya terluka.
"Kota New Mirpur berada di dekat pusat gempa berkekuatan 5,8," kata Inspektur Jenderal Polisi Distrik, Sardar Gul Faraz.
Gempa melanda sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat (6.00 ET).
Rekaman setelah insiden itu menunjukkan pohon-pohon tumbang dan mobil-mobil terjepit di celah-celah akibat gempa.
"Setidaknya 100 orang dirawat di rumah sakit distrik," menurut Raja Farooq Haider Khan.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mengatakan dalam sebuah twit bahwa "tentara dengan dukungan penerbangan dan medis" telah dikirim ke wilayah tersebut.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa bumi terjadi pada kedalaman sekitar 6,2 mil. Ketua Otoritas Manajemen Bencana Nasional, Letnan Jenderal Mohammad Afzal, mengatakan Dam Mangla di dekatnya tidak terpengaruh oleh gempa, Agence France-Presse (AFP) melaporkan.
Para pejabat India mengatakan Distrik Baramulla, Jammu dan Srinagar semuanya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tidak ada kerusakan akibat gempa.
Pusat gempa hanya berjarak 30 km di sebelah barat Kashmir yang dikuasai India.
Pemutusan akses komunikasi yang hampir total telah diberlakukan di Kashmir yang dikuasai India, setelah pemerintah di Delhi mengeluarkan imbauan.
Advertisement