Musim Hujan Datang, Waspada 5 Penyakit yang Gampang Menular Ini

Memasuki musim penghujan, jaga kondisi tubuh agar tak mudah terserang 5 penyakit berikut.

oleh Afra Augesti diperbarui 14 Nov 2019, 20:10 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 20:10 WIB
Musim hujan Bandung
Pengendara roda dua melintas di Jalan Pagarsih, Kota Bandung, Minggu (3/11/2019). BMKG menyebut November sudah memasuki musim hujan di Jawa Barat. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam situs web-nya menjelaskan bahwa awal musim hujan 2019/2020 di Indonesia akan berlangsung di 342 Zona Musim (ZOM), diprakirakan mulai Oktober 2019 sebanyak 69 ZOM (20.2%), November 2019 sebanyak 161 ZOM (47.1%), dan Desember 2019 sebanyak 79 ZOM (23.1%).

Sedangkan beberapa daerah lainnya, awal musim hujan terjadi pada Agustus 2019 sebanyak 6 ZOM (1.8%), September 2019 sebanyak 15 ZOM (4.4%), Januari 2020 sebanyak 2 ZOM (0.6%), Februari 2020 sebanyak 6 ZOM (1.8%), dan Maret 2020 sebanyak 4 ZOM (1.2%).

Mengantisipasi datangnya musim hujan, ada baiknya kita mulai menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Imun kita harus siap mengahadapi pergantian musim ini agar tak mudah terserang penyakit.

Lalu, penyakit apa saja yang biasanya mewabah selama musim hujan? Berikut 5 contohnya, seperti dikutip dari situs news.abs-cbn.com, Kamis (14/11/2019).

1. Demam Tifoid

Ilustrasi Sakit Flu dan Demam
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)

Demam tifoid, atau typhoid, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella typhosa.

Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja manusia.

Gejala: demam tinggi berkelanjutan, sakit kepala, malaise (kondisi badan kurang sehat dan lesu, yang mendahului timbulnya keadaan sakit yang lebih gawat), anoreksia atau kehilangan nafsu makan, diare, sembelit atau ketidaknyamanan di perut.

Perawatan segera: bawa penderita ke rumah sakit terdekat.

Pencegahan dan pengendalian:

1. Minum hanya dari air bersih dan matang (telah direbus sampai 100 derajat).

2. Cuci dan masak bahan makanan dengan benar, terutama buah dan sayuran mentah.

3. Hindari jajanan kaki lima atau pinggir jalan.

4. Cuci tangan dengan sabun usai dari toilet, sebelum dan sesudah makan.

5. Jaga kebersihan lingkungan dan rumah untuk mencegah serangga dan tikus berkembang biak.

2. Kolera

Penyakit Kolera, Kenali Ciri-Ciri
(Sumber: iStockphoto)

Kolera adalah infeksi usus kecil yang disebabkan oleh beberapa strain bakteri Vibrio cholerae. Penularannya bisa dari makanan atau air minum yang terkontaminasi kotoran manusia.

Gejala yang timbul berupa buang air besar intensif (diare) selama beberapa hari, muntah, dehidrasi, hingga kram otot.

Perawatan segera: banyak minum air putih untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, bisa dibubuhi larutan rehidrasi oral atau buatan sendiri (1 sendok teh garam, 4 sendok teh gula dan 1 liter air). Jika diare berlanjut, bawa segera penderita ke rumah sakit terdekat.

Pencegahan dan pengendalian:

1. Minum air bersih dan matang.

2. Cuci dan masak bahan makanan dengan benar.

3. Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan.

4. Jaga kebersihan lingkungan dan rumah untuk mencegah serangga dan tikus berkembang biak.

3. Leptospirosis

ilustrasi tikus
ilustrasi tikus (iStockphoto)

Leptospirosis adalah penyakit yang menyerang manusia dan hewan. Ini disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira dari binatang seperti tikus.

Penularannya, bakteri masuk melalui luka ketika bersentuhan dengan air banjir, tumbuh-tumbuhan atau tanah lembab yang terkontaminasi dengan urin hewan yang terinfeksi, terutama tikus.

Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, urin berwarna gelap, feses encer, gagal ginjal, atau --untuk kasus yang parah-- lumpuhnya fungsi hati dan otak.

Perawatan segera: gunakan antibiotik sesuai resep dokter, konsultasi untuk mencegah komplikasi.

Pencegahan dan pengendalian:

1. Hindari berenang atau mengarungi air banjir atau air yang berpotensi terkontaminasi.

2. Gunakan sepatu bot dan sarung tangan.

3. Kuras air yang berpotensi terkontaminasi --bila memungkinkan.

4. Kontrol tikus dalam rumah menggunakan perangkap atau racun.

5. Jaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan.

4. Influenza

Tangsel Adakan Simulasi Penanganan Influenza
Tim Pasukan Gerak Cepat (PGC) melakukan simulasi penanganan Episenter Pandemi Influenza H7N9 di Puspiptek Tangerang Selatan, Rabu (20/9). Indonesia telah tiga kali melakukan simulasi penanggulangan pandemi influenza.. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Influenza --biasa disebut flu-- adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan manusia --hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bagi kebanyakan orang, influenza dapat sembuh dengan sendirinya.

Influenza tergolong penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza (A,B atau C). Masuknya virus influenza ke saluran pernapasan melalui percikan air liur dari orang yang terinfeksi (batuk, berbicara, atau bersin), atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi oleh percikan tersebut.

Gejalanya bisa ringan hingga berat. Paling umum misalnya demam tinggi (38 derajat Celcius), pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, batuk, dan merasa lelah.

Perawatan segera: gunakan agen antivirus dalam dua hari pertama untuk menghentikan penyebaran penyakit di tubuh. Konsultasikan dengan dokter mengenai agen antivirus ini. Untuk demam, gunakan parasetamol. Istirahat yang cukup.

Pencegahan dan kontrol:

1. Suntik vaksin influenza.

2. Jaga jarak dengan orang yang menderita influenza.

3. Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk untuk mencegah penyebaran virus.

4. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air bersih.

5. Demam Berdarah

Ilustrasi Demam Berdarah
Ilustrasi Demam Berdarah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Demam berdarah adalah penyakit tropis yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terdampak virus dengue --umumnya ada di nyamuk Aedes aegypti.

Gejala biasanya mulai tiga hingga empat belas hari setelah infeksi. Mungkin termasuk demam tinggi, sakit kepala, muntah, nyeri otot dan persendian, serta ruam kulit yang khas, tinja berwarna gelap. Pemulihan biasanya memakan waktu dua hingga tujuh hari.

Perawatan segera: bawa penderita ke rumah sakit terdekat.

Pencegahan dan pengendalian:

1. Tutup rapat tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur dan berkembang biak.

2. Ganti air dalam vas bunga dan bersihkan semua wadah air seminggu sekali.

3. Buang dan kubur semua barang bekas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya