100 Orang Lebih Dilaporkan Tewas Akibat Demo Rusuh di Iran

Kerusuhan dalam demonstrasi kenaikan harga BBM meletus di Iran pada pekan lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2019, 08:01 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 08:01 WIB
Demonstrasi di Iran yang berawal pada Kamis, 28 Desember 2017. Demo dilaporkan terjadi berlarut-larut dan menyebar ke beberapa kota (AFP)
Demonstrasi di Iran yang berawal pada Kamis, 28 Desember 2017. Demo dilaporkan terjadi berlarut-larut dan menyebar ke beberapa kota (AFP)

Liputan6.com, Teheran - Kerusuhan dalam demonstrasi kenaikan harga BBM meletus di Iran pada pekan lalu. Amnesti Internasional mengungkapkan, lebih dari 100 pengunjuk rasa tewas di 21 kota di Iran selama aksi berlangsung.

Menurut Amnesti Internasional, salah satu penyebab jatuhnya korban jiwa karena, "Penembak jitu memberondong peluru pada kerumunan massa dari atas atap dan dari helikopter."

Protes antipemerintah Iran berlangsung sejak Jumat 15 November setelah kenaikan sedikitnya 50 persen harga BBM diumumkan. Pejabat Iran mengatakan, massa mulai mereda pada Selasa 18 November, sehari setelah Pengawal Revolusi (IRGC) memperingatkan tindakan "tegas" jika massa tidak menghentikan aksinya.

Amnesti Internasional yang berbasis di London melaporkan, 106 pengunjuk rasa di 21 kota Iran tewas. Jumlah itu berdasarkan laporan terpercaya dari para saksi, video yang diverifikasi, dan informasi dari para pegiat HAM.

"Organisasi itu yakin bahwa jumlah total korban tewas sebenarnya jauh lebih banyak, dengan sejumlah laporan menunjukkan sebanyak 200 orang tewas," kata Amnesti melalui pernyataannya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/11/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pola Pembunuhan Tak Sah

Demonstrasi di Iran yang berawal terjadi pada Kamis, 28 Desember 2017. Demo dilaporkan terjadi berlarut-larut dan menyebar ke beberapa kota (AFP)
Demonstrasi di Iran yang berawal terjadi pada Kamis, 28 Desember 2017. Demo dilaporkan terjadi berlarut-larut dan menyebar ke beberapa kota (AFP)

Laporan-laporan itu, "menyingkap pola pembunuhan tidak sah oleh pasukan keamanan Iran, yang menggunakan kekuatan berlebihan dan mematikan untuk menghancurkan mayoritas aksi protes damai," kata Amnesti Internasional.

Intelijen dan pasukan keamanan, sambung mereka, tidak mengembalikan jasad-jasad itu kepada keluarga mereka dan memaksa yang lainnya agar segera mengubur jasad-jasad itu tanpa dilakukan autopsi independen terlebih dahulu.

Juru bicara pengadilan Iran Gholamhossein Esmaili mengatakan, situasinya kini mulai tenang.

Namun video di media sosial menunjukkan aksi protes masih berlangsung di sejumlah kota pada Senin malam dan pasukan keamanan masih berjaga di beberapa ruas jalan. Gambar yang diunggah di media sosial tidak dapat diverifikasi.

Menurut otoritas, sekitar 1.000 pengunjuk rasa ditangkap. Anggota pasukan keamanan dan polisi juga ikut tewas dalam aksi protes. Tiga di antaranya ditusuk hingga tewas di dekat Teheran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya