Eks Presiden Bolivia Evo Morales Dituding Terlibat Terorisme

Di Twitter, eks presiden Bolivia Evo Morales membantah tuduhan dirinya terlibat terorisme. Tapi mnteri dalam negeri berkata sebaliknya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Nov 2019, 14:22 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2019, 14:22 WIB
Presiden Bolivia Evo Morales
Foto: BBC

Liputan6.com, Sucre - Pemerintah sementara Bolivia menuduh mantan Presiden Evo Morales melakukan terorisme. Ia juga dituding menghasut, dianggap berperan mengobarkan kerusuhan di negara itu.

"Morales mengorganisir penghalang jalan yang mencegah makanan memasuki kota," kata Menteri Dalam Negeri Arturo Murillo seperti dikutip dari BBC, Sabtu(23/11/2019).

Di Twitter, Morales membantah kredibilitas tuduhan tersebut.

Politisi sayap kiri dari komunitas asli Bolivia melarikan diri ke Meksiko, setelah tentara mendesaknya untuk mundur.

Protes yang diwarnai kekerasan telah melumpuhkan sejumalh bagian Bolivia, sejak pengunduran diri Morales yang dianggap sebagai kudeta militer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tudingan untuk Evo Morales Berdasarkan Rekaman Audio

Presiden Bolivia Evo Morales
Presiden Bolivia, Evo Morales, resmi mengundurkan diri pada Minggu, 10 November 2019 setelah 13 tahun memerintah negara ini. (AP / Juan Karita)

Pada konferensi pers Jumat 22 November, Menteri Dalam Negeri Arturo Murillo mengatakan pengaduan pidana terhadap Evo Morales - berdasarkan rekaman audio yang diakui tentang Morales dari Meksiko - telah diajukan kepada jaksa penuntut.

"Kami sedang mencari hukuman maksimum untuk kasus penghasutan dan terorisme," kata Murillo.

Menanggapi tuduhan di Twitter, Morales mengatakan rekaman itu telah "dimanipulasi" dan mempertanyakan mengapa jaksa tidak menyelidiki kematian pengunjuk rasa sebagai gantinya.

Presiden sementara Jeanine Áñez sebelumnya mengatakan pendahulunya yang diasingkan, harus menghadapi penuntutan jika ia kembali ke negara itu.

Añez, seorang senator oposisi, menjabat sebagai presiden di tengah kekosongan kekuasaan sepeninggal Evo Morales. Ia berjanji segera mengadakan pemilihan dan menyangkal kudeta terhadap pemimpin Bolivia sebelumnya.

AS mengakui Añez sebagai pemimpin dan mengatakan mereka berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan sementara Bolivia.


29 Orang Jadi Korban Tewas

Setidaknya 29 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa sejak dia mengundurkan diri.

Bolivia telah dalam kekacauan sejak pemilihan presiden bulan lalu. Morales mengatakan dia menang, tetapi ini dibantah oleh partai-partai oposisi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya