Bank Amerika Serikat Siap Suntik Ratusan Triliun Rupiah untuk Investasi di RI

Bank pembangunan Amerika Serikat (AS) yakni U.S. International Development Finance Corporation (DFC) siap berinvestasi di Indonesia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Des 2020, 21:09 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2020, 11:42 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan CEO DFC David Boehler.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan CEO DFC David Boehler. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Bank pembangunan Amerika Serikat (AS) yakni U.S. International Development Finance Corporation (DFC) siap investasi miliaran dolar di Indonesia. Demi tujuan itu, dana hingga puluhan miliar dolar atau ratusan triliun rupiah siap digelontorkan.

CEO DFC David Boehler berkata DFC sudah punya dana USD 60 miliar (Rp 820 triliun) dari pemerintah AS. Namun, dana itu belum menghitung potensi dana yang berasal dari pihak swasta AS.

"Jadi kita membahas USD 200 miliar (Rp 2.760 triliun) lebih investasi yang berfokus pada negara-negara berkembang," ujar Boehler di Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Boehler baru saja berdiskusi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Ia datang bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan.

Pembahasan investasi Boehler dengan Luhut seputar proyek infrastruktur, kesehatan, energi hingga jalanan.

Meski demikian, Luhut berkata keduanya tidak membahas proyek ibu kota baru. Untuk proyek ibu kota dibahas bersama CEO SoftBank Masayoshi Son.

"Soal ibu kota baru lain lagi, itu bersama Masayoshi," kata Luhut.

DFC belum dapat memastikan berapa jumlah komitmen investasi ke Indonesia. Timnya baru akan meninjau proyek dalam beberapa bulan ke depan.

"Kita perlu duduk dan dalam satu-dua bulan ke depan mencari proyek-proyeknya dan saya akan beritahukan angka pasti (investasinya). Tetapi jumlahnya multi-miliar dolar dan akan menuju puluhan miliar dolar dengan dana swasta," ujar Boehler.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Apresiasi ke Presiden Jokowi

Jokowi Buka Raker Kepala Perwakilan RI di Istana Negara
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Istana Negara‎, Kamis (9/1/2020). Pembukaan Raker ditandai dengan pemukulan gong oleh Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Boehler juga menyampaikan apresiasi pada Presiden Joko Widodo karena melakukan perubahan-perubahan yang memudahkan investasi. Perubahan itu membuat Indonesia makin ramah investasi asing.

"Saya ingin memuji presiden atas fokusnya pada permodalan swasta. Saya pikir beberapa perubahan yang ia buat akan menghasilkan lingkungan investasi yang luar biasa bagi bisnis-bisnis Amerika," kata Boehler.

Sebelumnya, Boehler berkata tujuan DFC bukan untuk mempengaruhi suatu negara, melainkan ingin sebuah negara berkembang. Boehler menegaskan kembali ucapannya dan berharap rakyat pada umumya bisa mendapat dampak positif dari investasi DFC.

"Kita ingin fokus pada rakyat Indonesia pada umunnya. Kuncinya kita ingin level pendapatan naik, tenaga kerja naik, saya ingin rakyat Indonesia pada umumnya merasa perbedaan dan saya itu apa yang Pak Presiden ingin lakukan," pungkas Boehler.

(USD 1 = Rp 13.802)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya