Liputan6.com, Jakarta - Delegasi Komite Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Parlemen Norwegia bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, pada Selasa pagi (21/1) di Gedung Roeslan Abdul Gani, Kementerian Luar Negeri.
Delegasi Parlemen Norwegia dipimpin oleh Anniken Huitfeldt, Ketua Komite yang juga pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Sosial, Menteri Kebudayaan, dan Menteri Anak, Kesetaraan, dan Inklusi Sosial, serta empat belas orang anggota Parlemen.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kesempatan ini, telah dilakukan pertukaran pandangan terhadap isu-isu regional dan global seperti perang dagang, belt and road initiative, reformasi PBB, dan isu-isu bilateral seperti kerja sama Indonesia-EFTA CEPA dan kelapa sawit. Wamenlu juga menginformasikan mengenai perkembangan positif demokrasi di Indonesia dengan terlaksananya secara damai Pemilu Parlemen dan Presiden tahun 2019 lalu. Demikian seperti dikutip dari website Kemlu.go.id, Kamis (23/1/2020).
Kunjungan Delegasi Parlemen Norwegia berlangsung selama tanggal 20 – 24 Januari 2020. Selama di Indonesia, Delegasi juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Ketua Komisi I DPR RI serta meninjau perkembangan kerja sama Indonesia-Norwegia yaitu proyek yang didanai oleh Norway's International Climate and Forest Initiative di Kalimantan Timur.
Pada malam hari tanggal 21 Januari, Delegasi juga menghadiri resepsi perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-Norwegia di Jakarta.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Norwegia Mitra Penting Indonesia
Norwegia adalah salah satu mitra penting Indonesia di kawasan Nordik dan salah satu anggota dari European Free Trade Area (EFTA) bersama dengan Swiss, Islandia, dan Liechtenstein.
Tercatat, volume perdagangan kedua negara sampai November 2019 sebesar US$ 258,3 juta dengan peningkatan sebesar 12,9% year-on-year.
Diharapkan dengan adanya Indonesia-EFTA CEPA, nilai perdagangan Indonesia-Norwegia dapat mencapai nilai yang lebih tinggi pada tahun ke depan.
Selain perdagangan, Norwegia dan Indonesia juga mempunyai kerja sama erat dalam bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim, salah satunya adalah kerja sama Reducing emissions from deforestation and forest degradation (REDD+).
Advertisement