Top 3: Maaf Belanda ke Indonesia hingga Asteroid Dekati Bumi Curi Perhatian

Sejumlah isu terkait permintaan maaf Belanda selama masa penjajahan di Indonesia hingga asteroid akan dekati Bumi saat Ramadan jadi sorota di Top 3 Global berikut ini.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Mar 2020, 10:14 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 10:14 WIB
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima ketika menyampaikan konferensi pers di Istana Bogor.
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima ketika menyampaikan konferensi pers di Istana Bogor.(Twitter/@@koninklijkhuis)

Liputan6.com, Jakarta - Permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan berlebihan yang terjadi selama masa penjajahan Belanda di Tanah Air menjadi sorotan. Maaf itu diucapkan Raja Belanda Willem-Alexander saat kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Yang tak kalah mencuri perhatian adalah momen Asteroid Apollo mendekati Bumi saat Ramadhan. Data dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA mengungkap Asteroid 2016 HP6 akan mendekat pada Kamis 7 Mei 2020 pukul 21.48 Universal Time atau Jumat 8 Mei pukul 04.48 WIB pada jarak 4,33 jb (jarak bulan) atau 1,66 juta kilometer. Saat itu bertepatan dengan Ramadhan 1441 H yang diprediksi dimulai pada Jumat 24 April.

Selain itu, berita lain yang masuk dalam artikel terpopuler kanal Global Liputan6.com terkait penegasan Jepang bahwa warga negaranya di Indonesia bukanlah penyebar Virus Corona.

Berikut ini selengkapnya dalam Top 3 Global Liputan6.com, edisi Rabu (11/3/2020):

1. Permintaan Maaf Raja Willem Atas Penjajahan di Indonesia Mengejutkan Belanda

Presiden Jokowi dan Raja Belanda Sampaikan Keterangan Bersama
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan keterangan bersama di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). Raja dan Ratu Belanda mengunjungi Indonesia untuk peningkatan kerja sama bilateral bidang ekonomi dan sumber daya manusia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Raja Belanda Willem-Alexander membuat permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan berlebihan yang terjadi selama masa penjajahan Belanda di Tanah Air.

"Masa lalu tidak dapat dihapus dan harus diakui setiap generasi secara bergantian. Pada tahun-tahun segera setelah Proklamasi, pemisahan yang menyakitkan terjadi yang menelan banyak korban jiwa," kata Raja Belanda pada konferensi pers di Istana Bogor, Selasa (10/3/2020). 

Permintaan maaf tersebut dinilai sebagai suatu hal yang mengejutkan semua pihak.

Salah satu wartawan Kerajaan, Sander Paulus mengatakan awal pekan ini bahwa permintaan maaf seperti itu tidak mungkin.

"Raja hanya bisa melakukan itu jika seluruh pemerintah setuju, dan itu tidak terjadi. Apalagi pemerintah Indonesia tidak pernah meminta permohonan maaf," katanya kepada RTL Nieuws.

Selengkapnya di sini

2. Asteroid Apollo Dekati Bumi Saat Ramadhan

ilustrasi asteroid.
ilustrasi asteroid. (iStockphoto)

Asteroid ini memiliki kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi dan dikategorikan sebagai asteroid Apollo. Asteroid Apollo adalah batu antariksa yang memiliki sumbu setengah panjang lebih besar dibandingkan dengan orbit Bumi (> 1 Satuan Astronomi, SA), tetapi jarak perhelionnya lebih kecil dibandingkan aphelion Bumi (< 1,017 SA).

Beberapa asteorid Apollo bisa menjadi ancaman bagi penduduk di Bumi apabila berada pada jarak yang sangat dekat dengan planet manusia, seperti Meteor Chelyabinsk yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit kota Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013 dengan ukuran 17 meter.

Seperti dikutip dari laman Lapan, Selasa (10/3/2020), Asteroid 2016 HP6 memiliki sumbu setengah panjang sebesar 1,579 SA atau 236 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,357. Jarak terdekat asteroid ini dengan Matahari sebesar 1,014 SA dengan kemiringan orbit 3,92 derajat terhadap ekliptika, yang mana sedikit lebih miring dibandingkan orbit Venus (inklinasi 3,39°).

Selanjutnya di tautan ini.

3. Jepang Tegaskan Warga Negaranya di Indonesia Bukan Penyebar Virus Corona

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi memberi tanggapan terkait diskriminasi Virus Corona.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi memberi tanggapan terkait diskriminasi Virus Corona. (Instagram/@jpnambsindonesia)

Pemerintah Jepang mendukung kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia terkait pencegahan penyebaran infeksi Virus Corona. Seperti yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo, yang harus dikhawatirkan adalah berita-berita hoaks dan reaksi berlebihan.

"Warga Negara Jepang yang tinggal di Indonesia bukan merupakan sumber penyebaran Virus Corona, melainkan sahabat Indonesia," demikian keterangan pihak Jepang melalui kedutaan di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

"Mari kita bersama-sama berupaya menanggulangi isu Virus Corona," jelas pihak Jepang.

Sebelumnya, Jokowi kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, tenang, dan beraktivitas seperti biasa setelah ada kasus Virus Corona di Indonesia.

Baca selengkapnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya