Permintaan Maaf Raja Willem Atas Penjajahan di Indonesia Mengejutkan Belanda

Dalam konferensi pers, Raja Belanda mengucapkan permintaan maaf atas penjajahan di Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Mar 2020, 14:21 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 14:21 WIB
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima ketika menyampaikan konferensi pers di Istana Bogor.
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima ketika menyampaikan konferensi pers di Istana Bogor.(Twitter/@@koninklijkhuis)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Raja Belanda Willem-Alexander membuat permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan berlebihan yang terjadi selama masa penjajahan Belanda di Tanah Air.

"Masa lalu tidak dapat dihapus dan harus diakui setiap generasi secara bergantian. Pada tahun-tahun segera setelah Proklamasi, pemisahan yang menyakitkan terjadi yang menelan banyak korban jiwa," kata Raja Belanda pada konferensi pers di Istana Bogor, Selasa (10/3/2020). 

"Sejalan dengan pernyataan sebelumnya oleh pemerintah saya, saya ingin menyatakan dan mengulangi penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan berlebihan dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu. Saya melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga yang terkena dampak terus berlanjut dirasakan hingga hari ini," demikian seperti dikutip dari NL Times, Selasa (10/3/2020). 

"Ini adalah harapan dan dorongan bahwa negara-negara yang pernah saling menentang, dapat tumbuh bersama dan mengembangkan hubungan baru berdasarkan rasa hormat, kepercayaan, dan persahabatan," lanjut Willem-Alexander.

Permintaan maaf tersebut dinilai sebagai suatu hal yang mengejutkan semua pihak.

Salah satu wartawan Kerajaan, Sander Paulus mengatakan awal pekan ini bahwa permintaan maaf seperti itu tidak mungkin.

"Raja hanya bisa melakukan itu jika seluruh pemerintah setuju, dan itu tidak terjadi. Apalagi pemerintah Indonesia tidak pernah meminta permohonan maaf," katanya kepada RTL Nieuws.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ingin Kerja Sama

Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima menanam bibit pohon cendana bersama dengan Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana Widodo.
Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima menanam bibit pohon cendana bersama dengan Presiden Jokowi dan ibu negara Iriana Widodo. (Twitter/@@koninklijkhuis)

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan bahwa Belanda membutuhkan Indonesia, terlebih atas posisi Indonesia sebagai anggota G20 dan anggota terkemuka ASEAN. 

Hal ini menjadi kekuatan untuk keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara. Ditambah lagi, Indonesia saat ini menjadi anggota Dewan Keamanan PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia.

"Sebagai demokrasi terbesar ketiga di dunia dan salah satu ekonomi terbesar di Asia, Anda memainkan peran utama, misalnya, dalam upaya bersama untuk melindungi dan mempromosikan tatanan internasional berbasis aturan," paparnya.

Raja Willem juga mengajak hubungan kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia, terlebih untuk memupuk perdamaian, keadilan dan perlindungan minoritas berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial.

"Kami ingin bekerja sama dengan Anda untuk mencapai tujuan ini," katanya.

Raja Willem turut mengapresiasi harta dan kebudayaan Tanah Air. Ia menyebutkan bahwa budaya Indonesia sangatlah kaya, bahkan membuat budaya Indonesia menjadi semakin berharga. 

"Indonesia adalah negara dengan jiwa tua dan hati muda. Anda menghargai warisan budaya Anda yang kaya, dan pada saat yang sama Anda sibuk menaklukkan masa depan. Kombinasi kuno dan baru itulah yang membuat negara Anda begitu menarik tanpa henti," katanya. 

Pasangan kerajaan tersebut mengatakan ingin mengenal Tanah Air dengan lebih baik lagi.

"Empat hari terlalu singkat, tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk melihat dan berbicara kepada orang sebanyak mungkin," katanya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya