Liputan6.com, Roma - Departemen Perlindungan Sipil Italia mengonfirmasi 2.076 kasus baru Virus Corona COVID-19 pada Rabu 11 Maret. Jumlah pasien yang masih positif Virus Corona di Negeri Menara Pisa itu kini mencapai 10.590.
Pihak berwenang menjelaskan, peningkatan tersebut sebagian disebabkan sekitar 600 orang yang telah dites positif pada Selasa 10Â Maret di Lombardia.
"Jumlah orang yang telah pulih meningkat 41 dibandingkan dengan Selasa, sehingga seluruh pasien yang sembuh menjadi 1.045," kata Kepala Departemen Perlindungan Sipil dan Komisioner Luar Biasa untuk Darurat Virus Corona, Angelo Borrelli seperti dilansir Xinhua, Kamis (12/3/2020).
Advertisement
Pada hari yang sama, otoritas Italia mencatat sebanyak 196 kematian baru, sehingga jumlah kematian menjadi 827 sejak epidemi itu merebak untuk kali pertama di Italia pada 21 Februari. Sejauh ini, total keseluruhan kasus COVID-19 yang dilaporkan di negara tersebut mencapai 12.462.
"Sekitar dua persen dari pasien yang meninggal dunia berusia antara 50 hingga 60 tahun, sementara sisanya adalah orang yang lebih tua dari itu," kata sang komisioner kepada wartawan.
"Saya juga mengonfirmasi lebih dari 78 persen dari korban meninggal memiliki patologi yang mendasarinya," tambah Borrelli.
Adapun dari 10.590 orang yang positif Virus Corona, sekitar 5.838 di antaranya saat ini dirawat di rumah sakit dengan gejala, sementara 1.028 lainnya berada di unit perawatan intensif, dan 3.724 orang tanpa gejala atau dengan gejala ringan menjalani isolasi di rumah.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lockdown
Akibat keadaan darurat COVID-19, seluruh Italia berada dalam kontrol ketat atau lockdown sejak Selasa 10 Maret hingga 3 April.
Pemerintahan Perdana Menteri Giuseppe Conte mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memperluas langkah-langkah pengendalian wabah yang sebelumnya hanya diberlakukan di wilayah utara, menjadi di seluruh wilayah Italia setelah terjadi lonjakan dalam kasus infeksi dan kematian pada akhir pekan lalu.
Dekret yang memberlakukan keputusan itu melarang semua acara budaya, liburan, keagamaan, olahraga dan semua pertemuan publik, serta melarang pergerakan pribadi warga di dalam kota-kota, kecuali untuk alasan kerja yang darurat, keperluan keluarga (seperti membantu para lansia dan kerabat yang memiliki keterbatasan), dan masalah kesehatan.
Pemerintah Italia juga menutup pub, museum, teater, sekolah dan universitas, fasilitas ski, pusat kebugaran dan kolam renang.
Advertisement