Ribuan Dokter Australia Tuntut Pemerintah Tegas Melawan Virus Corona COVID-19

Ribuan dokter Australia menandatangani surat terbuka agar pemerintah negara mereka serius melawan Virus Corona COVID-19

diperbarui 18 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Melbourne - Para dokter di Australia menuntut pemerintah negaranya agar mengambil langkah tegas melawan penyebaran Virus Corona (COVID-19). Pemerintah diminta menerapkan lockdown, social distancing, dan memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan agar lebih siap dalam mengurus pasien. 

Dilaporkan ABC Australia, Rabu (18/3/2020), desakan itu dimuat dalam surat terbuka yang sekarang ini disebarkan di kalangan dokter di Australia.

Penulis surat tersebut, dokter spesialis unit gawat darurat, Greg Kelly mengatakan jika ia sudah menghubungi para dokter gawat darurat lain di beberapa rumah sakit di Melbourne dan Sydney, sebelum menulisnya.

"Sudah ada hampir 4 ribu tanda tangan," katanya, yang juga mengatakan 3.500 yang tanda tangan adalah dokter.

ABC hingga kini belum dapat mengkonfirmasikan angka yang disebutkan dr Greg.

Menurut surat tersebut sistem layanan kesehatan di Australia dan jumlah komposisi usia penduduk hampir mirip dengan Italia dan berbeda dengan China. Penyebaran COVID-19 di Australia diprediksi melonjak. 

"Dengan tingkat penyebaran sekarang ini, dimana ada 300 kasus di Australia hari ini bisa menjadi 10 ribu tanggal 4 April mendatang," kata surat tersebut. 

Dengan persiapan yang ada di Australia saat ini, menurut para dokter, maka posisi Australia bisa lebih buruk dibandingkan dengan apa yang terjadi di Italia.

Para dokter Italia melaporkan mereka tidak memiliki ventilator, atau alat bantu pernapasan yang cukup dan peralatan lain untuk menyelamatkan pasien COVID-19 yang sudah kritis.

Mereka juga dipaksa mengambil pilihan sulit antara pasien yang bisa dibantu dengan mereka yang tidak bisa ditolong lagi .

Surat tersebut juga mengatakan tingkat kematian di Italia "sangat tinggi", jauh lebih tinggi dari tingkat kematian di Wuhan, tempat dimana virus berasal akhir tahun lalu.

Mereka juga meminta pemerintah Australia mengambil pelajaran dari China, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan yang sudah menerapkan 'lockdown' terhadap ekonomi secara menyeluruh dan menerapkan 'social distancing' yang lebih ketat dari yang sudah diterapkan di Australia sejauh ini.

"Kami percaya pemerintah Australia dan negara bagian bisa menghindari bencana dengan belajar dari pengalaman negara  lain."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tanggapan Pemerintah Australia

Supermarket Australia Terapkan Jam Belanja Khusus Lansia
Warga lanjut usia (lansia) berbelanja di pasar swalayan Woolworths di Canberra, Australia, 17 Maret 2020. Mulai Selasa (17/3), sejak pukul 07.00 hingga 08.00, pelanggan yang rentan akan dapat membeli kebutuhan mereka, sebelum para pembeli lain memborong habis barang-barang . (Xinhua/Chu Chen)

Pemerintah Australia mengatakan mereka terus berkonsultasi dengan otoritas kesehatan apakah perlu menerapkan karantina yang lebih ketat.

"Kami akan terus melakukan tindakan sesuai dengan saran yang kami dapatkan," kata Menteri Keuangan, Mathias Cormann.

"Seperti yang dikatakan Perdana Menteri kemarin mengenai berbagai hal yang bertalian dengan ini, penting sekali mengambil keputusan yang tepat di saat yang tepat."

Para dokter umum yang berada di garis depan pelayanan kesehatan di Australia mengatakan kepada ABC bahwa pemerintah tidak memperhatikan apa yang bisa dipelajari dari negara-negara Asia.

"Kita memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan untuk ini," kata Dokter Ern Chang yang tinggal di negara bagian Victoria kepada ABC.

Dia mengatakan Australia harus belajar dari negara lain yang sudah pernah mengalami pandemi sebelumnya dan menyesuaikan layanan kesehatan untuk itu.

"Singapuran dan Hong Kong pernah menangani SARS," katanya.

Asosiasi Medis Australia (AMA) mengatakan tidak setuju dengan apa yang disampaikan dalam surat tersebut.

"AMA tidak yakin dengan tindakan yang diusulkan oleh surat tersebut perlu dilakukan sekarang." katanya

"Ada begitu banyak pesan untuk masyarakat, dari sumber resmi maupun tidak resmi, dari individu maupun grup."

"Kepala bidang medis Australia Professor Brendan Murphy akan memberikan saran mengenai masalah ini di waktu yang tepat, berdasarkan bukti medis terbaik yang ada."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya