Studi Dokter di China Menguak Tingkat Keparahan Corona COVID-19 pada Anak

Sejumlah dokter pediatri di China melacak kasus penyakit akibat Virus Corona jenis baru atau COVID-19 pada anak-anak.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 24 Mar 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 07:03 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah dokter pediatri di China melacak kasus penyakit akibat Virus Corona jenis baru atau COVID-19 pada anak-anak. Hasilnya, mereka menguak bahwa dalam tingkat keparahan COVID-19, kasus-kasus yang menimpa anak umumnya ringan.

Studi yang didasarkan pada data jumlah kasus terkonfirmasi Virus Corona COVID-19 di China sebelum 8 Februari 2020 ini menunjukkan, terdapat 731 kasus yang dikonfirmasi menimpa anak-anak di Tiongkok, menyumbang 2,3 persen dari jumlah keseluruhan kasus.

Di antara jumlah itu, terdapat satu kematian dan tiga pasien berada dalam kondisi kritis. Sementara 709 pasien sisanya, atau 97 persen dari total kasus Virus Corona COVID-19, menunjukkan gejala ringan, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (24/3/2020).

Studi ini dilakukan para ahli dari rumah sakit China National Children's Medical Center (Shanghai) dan Shanghai Children's Medical Center yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jiaotong Shanghai. Artikel penelitian itu telah dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal internasional Pediatrics.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bayi Lebih Rentan Terinfeksi

Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). Data terbaru tanggal 14 Februari 2020 menunjukkan jumlah korban tewas akibat virus corona mendekati angka 1.500. (Chinatopix Via AP)

Di antara jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 yang diteliti para ahli, hanya satu kasus yang tidak memiliki berkas medis yang lengkap.

Meski kasus COVID-19 pada anak-anak tidak seserius pada orang dewasa, anak-anak dari semua kelompok usia tergolong sensitif terhadap virus tersebut dan tidak ada perbedaan gender yang jelas. Selain itu, bayi lebih rentan untuk terinfeksi, menurut studi tersebut.

Sebagian besar dari jumlah kasus COVID-19 di China, terpusat di Provinsi Hubei dan wilayah-wilayah di sekitarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya