Kasus Corona COVID-19 di Dunia Tembus 300.000, WHO: Pandemi Kian Meningkat

Kasus Virus Corona COVID-19 di dunia terus meningkat. WHO pun terus memperingatkan masyarakat terkait hal tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Mar 2020, 14:04 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 14:04 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pandemi penyakit Virus Corona COVID-19 telah semakin cepat meningkat. Kini sudah lebih dari 300.000 kasus dikonfirmasi.

Butuh 67 hari dari yang dilaporkan pertama COVID-19 untuk mencapai 100.000 kasus, 11 hari untuk 100.000 kedua, dan hanya empat hari untuk 100.000 ketiga.

Akan tetapi, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan masih mungkin untuk "mengubah lintasan". Dia mendesak negara-negara untuk mengadopsi pengujian yang ketat dan strategi pelacakan kontak.

"Yang paling penting adalah apa yang kami lakukan. Anda tidak bisa memenangkan pertandingan sepakbola dengan bertahan. Anda harus menyerang juga," katanya dalam konferensi pers bersama dengan presiden FIFA Gianni Infantino untuk meluncurkan kampanye "kick out coronavirus" yang menampilkan para pesepakbola. Demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa (24/3/2020). 

Dr Tedros meminta orang untuk tetap di rumah dan langkah-langkah menjauhkan fisik lainnya adalah cara penting untuk memperlambat penyebaran Virus Corona baru, tetapi menggambarkan mereka sebagai "tindakan defensif yang tidak akan membantu kita untuk menang".

"Untuk menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik agresif dan bertarget--menguji setiap kasus yang dicurigai, mengisolasi dan merawat setiap kasus yang dikonfirmasi, dan mengejar dan mengkarantina setiap kontak dekat."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Khawatir

Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

Dr Tedros menyatakan khawatir atas laporan dari seluruh dunia tentang sejumlah besar infeksi di kalangan petugas kesehatan, yang tampaknya merupakan akibat dari kekurangan peralatan perlindungan pribadi yang memadai.

"Petugas kesehatan hanya dapat melakukan pekerjaan mereka secara efektif ketika mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan aman," ia memperingatkan. "Bahkan jika kita melakukan segalanya dengan benar, jika kita tidak memprioritaskan melindungi petugas kesehatan, banyak orang akan mati karena petugas kesehatan yang bisa menyelamatkan hidup mereka sakit."

Dia mengatakan WHO telah bekerja dengan mitranya untuk merasionalisasi dan memprioritaskan penggunaan peralatan pelindung, dan untuk mengatasi kekurangan global itu.

Namun dia mencatat: "Langkah-langkah yang dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus mungkin memiliki konsekuensi yang tidak disengaja memperburuk kekurangan alat pelindung esensial dan bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya."

Kepala WHO menyerukan "komitmen politik dan koordinasi politik di tingkat global" dan mengatakan ia akan meminta para pemimpin kelompok negara-negara G20 minggu ini untuk bekerja sama untuk meningkatkan produksi peralatan pelindung, menghindari larangan ekspor dan memastikan pemerataan distribusi atas dasar kebutuhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya