BNPB: 400 Ribu Reagen PCR China Tiba, Senin Depan Akan Tes Massal

Kepala BNPB mengatakan, hari ini ada lebih dari 400 reagen PCR dari China tiba, Senin (27/4) pekan depan akan ada tes massal di seluruh daerah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Apr 2020, 21:27 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 20:34 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berkata sudah menerima lebih dari 400 ribu reagan PCR dari China untuk tes Virus Corona (COVID-19). Pekan depan, tes massal akan diselenggarakan di daerah-daerah. 

"Kami telah mendapatkan sekitar 479.500 kits reagen PCR yang mana baru saja sebanyak 400 ribu tiba dari Tiongkok. Mudah-mudahan dengan jumlah ini kekhawatiran masyarakat tentang terbatasnya reagen sudah bisa kita penuhi," ujar Letjen TNI Doni Monardo pada acara Virtual Global Town Hall FPCI, Sabtu malam (25/4/2020). 

Letjen Doni berkata sebelumnya pemerintah kesulitan melakukan kontak tracing pasien Virus Corona adalah karena keterbatasan reagen. Akses reagen sulit didapat karena banyak negara yang mencari.

Target Prioritas Tes Massal

Kepala gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Indonesia itu juga mengatakan, pada Senin mendatang, tes massal Virus Corona akan diutamakan untuk petugas kesehatan yang berada di garis depan melawan Virus Corona. Tes akan dilaksanakan di berbagai daerah. 

"Hari Senin (27/4) kita upayakan akan diakukan tes massal ke seluruh daerah terutama kepada para dokter, perawat, keluarganya, serta pasien-pasien yang memiliki keluarga yang berpotensi menjadi penderita COVID-19 sehingga akan banyak kesempatan kita untuk mengetaui siapa saja yang positif sehingga perlu dilakukan isolasi," ujar Letjen Doni. 

Indonesia mendapatkan bantuan terutama dari Korea Selatan dan China. Letjen Doni juga mengapresiasi KBRI di Korea Selatan dan China dalam mendapatkan reagen.

Rencananya, awal bulan depan diharapkan sudah ada 1 juta reagan di Indonesia.

Ia pun berharap masyarakat bisa disiplin, selalu mencuci tangan, dan tetap di rumah, sebab banyak pasien meninggal akibat Virus Corona adalah para lansia yang punya penyakit penyerta, seperti hipertensi. Inilah mengapa jangan sampai kelompok rentan tidak boleh terpapar Virus Corona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pemerintah Sudah Ambil 67.828 Spesimen Terkait Corona

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan sampai saat ini sebanyak 206.911 orang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Angka ini merupakan akumulasi keseluruhan yang selesai menjalani pemantauan dan dinyatakan sembuh.

"Sementara untuk PDP ada 19.084 orang," katanya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (25/4/2020). 

Menurutnya, virus Corona ini sudah memberikan dampak kepada 280 kabupaten/kota di 34 Provinsi. Hanya saja ia mengingatkan bukan berarti seluruh wilayah kabupaten dan kota itu terdampak.

"Mungkin beberapa kecamatan berdampak, bukan dimaknai seluruhnya terdampak," katanya.

Yurianto melanjutkan, sampai saat ini pemerintah telah melakukan pemeriksaan 67.828 spesimen terkait Covid-19.

"Spesimen yang diperiksa akumulasi sudah menjadi 67.000 lebih," ujarnya. 

Sementara sudah ada 52.541 spesimen yang diteliti, hasilnya 8.607 orang dinyatakan positif dan 43.934 negatif.

"Kasus konfirmasi positif 8607 dan 43.934 dinyatakan negatif," katanya.

Seluruh spesimen ini diperiksa di 45 laboratorium.

"Jumlah laboratorium yang sudah bekerja aktif dengan spesimen yang dikerjakan sudah lebih dari 45 lab," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya