Kematian Corona COVID-19 di Inggris Tembus 29 Ribu, Tertinggi di Eropa

Kematian di Inggris akibat Virus Corona (COVID-19) tertinggi kedua di dunia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Mei 2020, 11:22 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 06:30 WIB
Kemunculan Pertama PM Inggris
PM Inggris, Boris Johnson selesai memberikan pernyataan pada hari pertamanya kembali bekerja setelah pulih dari virus Corona di Downing Street, London, Senin (27/4/2020). Ini menjadi kemunculan pertama PM Johnson di depan publik setelah hampir sebulan terinfeksi COVID-19. (AP/Frank Augstein)

Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris mengumumkan jumlah kematian akibat Virus Corona (COVID-19) di Inggris telah mencapai 29.427 orang. Kasus kematian di Inggris kini menyalip Italia dan menjadi yang tertinggi di Eropa.

Dilaporkan BBC, Rabu (6/5/2020), Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab berkata jumlah tersebut merupakan tragedi besar. Namun, ia berkata perbandingan lebih tepat dilakukan ketika pandemi selesai.

"Saya berpikir kita akan mendapatkan putusan riil terkait betapa bagusnya kinerja berbagai negara sampai pandemi ini berakhir, dan terutama sampai kita mendapatkan data komprehensif internasional terkait penyebab seluruh kematian," ujarnya.

Dominic Raab juga berkata badan statistik Inggris lebih komprehensif dalam menghitung jumlah kematian, sehingga angka kematian Virus Corona di Inggris tinggi. Ia meragukan negara lain melakukan hal serupa.

"Dan sejujurnya itu tergantung betapa bagusnya sebuah negara dalam mengumpulkan statistik, dan kantor statistik nasional kita dikenal sebagai pemimpin di dunia," kata Raab yang menekankan transparansi.

Kantor statistik Inggris tidak hanya menghitung orang yang resmi positif Virus Corona jenis baru, melainkan mereka yang meninggal sebelum ikut tes tetapi mengalami gejala virus ini.

Dominic Raab pun berkata tingkat kematian bukanlah kontes menyanyi Eurovision dan tidak perlu dibuat peringkat.

Sebelumnya, Dr. Deborah Birx yang menjadi koordinator respons Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat menjelaskan berbagai negara tak menghitung dengan cara yang sama.

Contohnya, jika ada pasien meninggal akibat penyakit lain di AS tetapi positif Corona jenis baru, maka ia dicatat meninggal akibat Virus Corona.

Kasus kematian tertinggi kedua di Eropa berada di Italia dengan 29.315 orang. Total 3,7 juta orang sudah terinfeksi Virus SARS-Cov-2 di negara itu. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Update 5 Mei: Total 703 WNI Positif Corona COVID-19 di Luar Negeri

WNI pulang dari Arab Saudi
Ilustrasi: Sebanyak 86 warga Jabar yang dijemput Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar dari Bandara Soekarno-Hatta tiba di Gedung BPSDM Jabar, Kota Cimahi, Sabtu (2/5/2020) malam. (Foto: Humas Jabar)

Sementara itu, jumlah WNI di luar negeri yang tertular Virus Corona (COVID-19) sudah menembus 700 orang. Total hari ini meningkat dari sehari sebelumnya, yakni 681 orang.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, Selasa (5/5/2020), ada tambahan pasien baru dari Arab Saudi dari 75 WNI menjadi 92 WNI. Tambahan pasien lain ada di Prancis yakni 4 WNI, namun tinggal 1 yang masih dirawat. 

Pasien sembuh Corona bertambah di Malaysia menjadi 16 orang dan semua pasien di Italia yang berjumlah tiga orang masih sembuh. Jumlah kesembuhan juga bertambah di kapal pesiar menjadi 81 orang.

"Total WNI COVID-19 di LN adalah 703: 314 sembuh, 34 meninggal, dan 355 dalam perawatan," jelas akun Twitter @Kemlu_RI.

Berikut petanya:

Mayoritas WNI di luar negeri yang terkena Virus Corona berada di Malaysia, Arab Saudi, dan India. Di negara-negara lainnya pasiennya relatif sedikit.

Kasus Virus Corona jenis baru di seluruh dunia sudah menginfeksi sekitar 3,4 juta orang. Ada total 215 negara atau daerah yang terkonfirmasi terkena virus ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya