Liputan6.com, Jakarta- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, memperkirakan terdapat 228 juta kasus penyakit yang ditularkan nyamuk, dengan 405.000 kematian.
Sebuah penelitian baru yang berjudul "A microsporidian impairs Plasmodium falciparum transmission in Anopheles arabiensis mosquitoes," menemukan cara yang sangat efektif untuk menghentikan penyebaran penyakit malaria dan cara itu ada di dalam nyamuk selama ini.
Baca Juga
Dalam studi yang diterbitkan di Nature Communications itu, tim menemukan Microsporidia MB yaitu jenis baru mikroba bersel tunggal pembentuk spora yang ditemukan pada nyamuk yang memiliki kemampuan luar biasa untuk menghentikan transmisi Plasmodium falciparum atau protozoa parasit yang menyebabkan sebagian besar kasus malaria.
Advertisement
Cara ini juga tampaknya tidak menyakiti nyamuk, yang menunjukkan bahwa peningkatan prevalensi Microsporidia MB dapat dilakukan pada populasi nyamuk lokal, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu, (6/5/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Genus Bakteri Alami
Wolbachia yaitu genus bakteri yang secara alami terjadi pada populasi nyamuk, telah menunjukkan adanya potensi luar biasa untuk memusnahkan demam berdarah dan infeksi yang ditularkan oleh nyamuk lainnya.
Walaupun penelitian ini masih dalam tahap awal, tim menemukan bahwa ketika mereka menganalisis nyamuk yang diambil dari studi lapangan di Kenya, Microsporidia MB tidak memiliki parasit malaria.
Tim peneliti menyatakan bahwa Microsporidia MB diturunkan melalui garis ibu, dalam populasi nyamuk. Selain itu, tim peneliti menemukan bahwa terdapat 9% populasi nyamuk dengan mikroba penghilang malaria dari beberapa daerah yang mereka uji.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat membantu untuk mengetahui apakah mungkin meningkatkan jumlah Microsporidia MB pada populasi nyamuk guna menurunkan tingkat malaria.
Advertisement