Orangtua Korsel Bikin Petisi Tolak Anak Sekolah Saat Pandemi Corona COVID-19

Ada kesan yang memandang orang tua di Korsel terobsesi dengan nilai sekolah anak-anaknya. Ternyata, mereka tetap mengutamakan kesehatan anak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Mei 2020, 07:01 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 07:01 WIB
FOTO: Ketika Pandemi Tak Menghalangi Cinta Bersemi
Pasangan mengenakan masker saat berdiri di bawah pohon yang mekar di Distrik Yeouido, Seoul, Korea Selatan, 5 April 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus corona COVID-19 sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020 lalu. (Ed JONES/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan akan mulai membuka kembali sekolah secara bertahap pada beberapa pekan mendatang. Ini adalah perdana sekolah dibuka setelah berbulan-bulan tutup akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

Sekolah mulai dari 1 SD hingga 3 SMA akan mulai kembali aktif karena kasus Virus Corona jenis baru sudah mereda di negara tersebut. Jumlah penularan lokal harian pun mulai menyentuh angka nol.

Namun, pembukaan sekolah tidak mendapat sambutan hangat dari semua orangtua murid. Ada yang masih khawatir dengan Virus Corona dan akhirnya mereka membuat puluhan petisi.

Dikutip dari kantor berita Yonhap, Jumat (8/5/2020), ada hampir 30 petisi agar pemerintah mempertimbangkan ulang jadwal pembukaan sekolah. Petisi itu muncul di situs kepresidenan Korsel atau Gedung Biru.

Salah satu petisi meminta agar pemerintah lebih fleksibel sehingga orangtua tak perlu dipaksa mengirimkan anaknya jika tidak mau. Petisi itu mendapat 20 ribu tanda tangan.

Petisi lain berkata khawatir jika anak-anak malah tidak disiplin dalam memakai masker jika sudah bermain dengan teman-temannya. "Anak-anak kita adalah makhluk yang berharga. Tolong pertimbangkan ulang," tulis sebuah petisi dengan 14 ribu tanda tangan.

Pemerintah Korsel sudah memberi keringanan bagi anak-anak yang punya penyakit penyerta. Virus Corona amat berbahaya bagi yang punya penyakit seperti jantung, diabetes, atau asma.

Angka kematian kasus Virus Corona di Korsel tidak mencatat korban di bawah 30 tahun. Mayoritas korban adalah lansia.

Dalam aturan Korsel, jika petisi di situs kepresidenan mencapai 200 ribu dalam sebulan, maka pemerintah wajib memberikan respons. Situs ini pertama diluncurkan pada 2017.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Jadwal Pembukaan Sekolah di Korsel

Takut Corona, Warga Seoul Antre Mengular Beli Masker
Warga mengantre untuk membeli masker di luar sebuah supermarket di Seoul, Korea Selatan, Rabu (4/3/2020). Infeksi virus corona atau COVID-19 di Korea Selatan hingga saat ini telah menewaskan 32 orang. (Jung Yeon-je/AFP)

Pembukaan sekolah akan mulai pada 20 Mei mendatang. Jadwal tersebut adalah 2 minggu setelah liburan seperti Hari Buruh dan Hari Anak di Korsel. 

"Mulai 20 Mei, yakni dua minggu setelah masa liburan Mei, kita akan mendorong (pembukaan sekolah) dengan proses bertahap dan berkelanjutan," ujar Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae seperti dilansir kantor berita Yonhap, Selasa (5/5/2020).

Murid kelas 3 SMA akan masuk seminggu lebih awal, yakni 13 Mei.

Murid kelas 2 SMA, kelas 3 SMP, dan kelas 1 dan 2 SD akan mulai sekolah pada 20 Mei.

Murid kelas 1 SMA, kelas 2 SMP dan kelas 3 dan 4 akan masuk pada 27 Mei.

Terakhir murid kelas 1 SMP serta kelas 5 dan 6 SD akan masuk pada 1 Juni.

Sekolah di Korsel tutup karena dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran Virus Corona. Korsel pun sempat melakukan kelas online.

Jadwal masuk sekolah dua minggu setelah liburan dipilih karena dikhawatirkan ada penyebaran virus saat tanggal merah ketika masyrakat berpergian.

Meski demikian, Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae menegaskan bahwa pembukaan sekolah bukan berati pandemi di Korsel sudah berakhir.

Dalam sepekan terakhir, Korsel telah beberapa kali melaporkan nol penularan lokal, yang ada hanya Virus Corona jenis baru dari pendatang luar negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya