Kasus Corona COVID-19 di Indonesia Lampaui Korsel, Ini Penjelasannya

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Indonesia melewati jumlah di Korea Selatan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Mei 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 19:10 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus Virus Corona (COVID-19) di Indonesia sudah melampaui Korea Selatan, baik itu dari jumlah kasus positif maupun jumlah kematian. Bagaimana datanya?

Dalam menangani penyebaran Virus Corona jenis baru, Korsel tidak memakai metode lockdown ketat, namun mereka mengadakan tes secara massal sejak Februari.

Per 26 Februari, Korsel telah melakukan tes hingga 28 ribu kali. Pada hari yang sama, pemerintah Indonesia sedang mengurus dana "influencer" sebesar Rp 72 miliar.

Berdasarkan data Senin (4/5/2020), laporan otoritas kesehatan Korsel menyebut kasus Corona mencapai 10.801 kasus dengan tambahan kasus baru 8 orang. Di antara kasus baru itu, 4 adalah impor. 

Laporan Korsel berasal dari Center for Disease Control and Prevention (CDC Korsel).

Sementara, hari ini ada 11.587 pasien positif di Indonesia. Tambahan kasus Senin ini hampir 400 pasien dibanding hari sebelumnya.

Itu pun belum termasuk kategori ODP yang mencapai 238.178 orang dan PDP sejumlah 24.020 orang. 

Terkait angka kematian, pasien meninggal akibat COVID-19 di Korsel ada 252 pasien. Untuk di Indonesia, ada 864 yang meninggal dan itu belum termasuk yang meninggal saat masih PDP.

Korea Selatan mencatat pasien pertama pada akhir Januari lalu. Lonjakan pasien kemudian terjadi di Daegu karena anggota gereja yang mengunjungi Wuhan, China.

Cara tes massal terbukti ampuh dan membuat Korsel menjadi contoh bagi negara lain dalam mendeteksi Virus Corona baru. Hingga kini, lebih dari 610 ribu tes sudah terlaksana di Korea Selatan.

Kurva Virus Corona juga sudah melandai dengan kasus baru hanya 1 digit saja. Saat ini Korsel akhirnya mulai melonggarkan aturan social distancing karena kasus terpantau menurun. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Update Pasien di Indonesia 4 Mei:

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menyampaikan, sampai 4 Mei 2020 tercatat 238.178 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Sekarang ini total yang dilakukan pemantauan ada penambahan 1.809 orang, sehingga total 238.178 orang. Sebagian besar sudah selesai pemantauannya," kata Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (4/5/2020)

"Dari data ini kemungkinan besar bahwa yang sudah selesai kita observasi dan kemudian sudah selesai pemantauannya. Oleh karena itu, tinggal sebagian saja yang memang proses pemantauannya belum selesai." 

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 bertambah 890 orang, sehingga total 24.020 orang. Mereka ini masuk daftar yang sedang menunggu hasil pemeriksaan PCR yang sekarang sedang berproses.

Yuri menyebut, 34 provinsi telah berdampak COVID-19 dengan 331 kabupaten/kota. Berdasarkan data hari ini juga ada 11.587 orang konfirmasi positif, 1.954 sembuh, dan 864 meninggal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya