Liputan6.com, Accra - Presiden Nana Akufo-Addo mengatakan dalam sebuah siaran pada Minggu malam kemarin bahwa seorang pekerja di pabrik pengolah ikan di kota Tema Atlantik Ghana, pinggir laut, telah menginfeksi 533 pekerja lain di fasilitas itu dengan Virus Corona COVID-19.
Mengutip dari laman Channel News Asia, Senin (11/5/2020), otoritas kesehatan Ghana melaporkan wabah di fasilitas industri tersebut pada Jumat malam, tetapi tidak memberikan rincian.
Advertisement
Baca Juga
"533 orang terinfeksi oleh satu orang," kata Akufo-Addo. Dia tidak memberikan perincian tentang bagaimana penyakit itu menyebar di fasilitas itu atau jika tindakan pengamanan telah dilakukan.
Dia mengatakan bahwa 533 kasus positif mewakili sekitar 11,3 persen dari total infeksi Ghana.
Angka Tertinggi di Afrika Barat
Kasus-kasus baru mendorong total kasus di Ghana sejak pandemi pertama kali dilaporkan di negara Afrika Barat pada pertengahan Maret menjadi 4.700 pada Minggu malam. Angka ini pun menjadi jumlah tertinggi infeksi di Afrika Barat.
Presiden Nana Akufo-Addo mengatakan 22 orang telah meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan Virus Corona baru, sementara 494 lainnya telah pulih.
Dengan 160.501 tes yang telah dilakukan sejak wabah, Akufo-Addo mengatakan Ghana telah melakukan lebih banyak tes per satu juta orang dibandingkan negara lain di Afrika.
"Penerapan strategi kami melacak, menguji, dan mengobati secara agresif adalah cara kami yang paling pasti untuk membasmi virus," kata Akufo-Addo.
Dia mengumumkan perpanjangan larangan pertemuan publik akan diterapkan hingga akhir Mei, dan sekolah dan universitas yang juga akan tetap ditutup.
Kendati demikian, Akufo-Addo telah melonggarkan lockdown selama tiga minggu di dua kota utama Ghana, Accra dan Kumasi, pada 19 April di tengah kekhawatiran tentang kuncian ekonomi yang berkepanjangan.
Advertisement