Liputan6.com, Jakarta- Hari ini, fenomena matahari berada di atas Ka'bah akan terjadi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) turut merinci bagaimana hal itu terbentuk.
"Setiap tahun, ada waktu-waktu tertentu ketika posisi Matahari berada tepat di atas Ka’bah ketika tengah hari yakni: 28 Mei pukul 12.18 Waktu Saudi atau 9.18 Universal Time, dan 16 Juli pukul 12.27 Waktu Arab Saudi atau 9.27 Universal Time (untuk tahun kabisat, 27 Mei dan 15 Juli)," tulis Pusat Sains Antariksa Lapan dalam laman Instagram resminya yang dikutip Rabu (27/5/2020).
Baca Juga
Dalam akun @pussainsa_lapan itu dijelaskan, seluruh bayangan benda yang tegak lurus permukaan Bumi akan menghadap ke arah kiblat, bagi wilayah yang dapat menyaksikan Matahari ketika berada tepat di atas Ka’bah.
Advertisement
Lapan mengatakan via Instagram bahwa fenomena itu disebut sebagai Kalibrasi Arah Kiblat (Arab: Istiwa’ al-A’zham, Inggris: Great Culmination) atau disebut juga sebagai Rasdul Qiblah Global, karena separuh wilayah Bumi dapat memanfaatkan momen ini untuk meluruskan arah kiblat.
Kalibrasi arah kiblat pada tahun ini dilaporkan akan terjadi pada hari Rabu, 27 Mei 2020 hari ini pukul 16.18 Waktu Indonesia Barat bertepatan dengan 4 Syawwal 1441 Hijriah, menurut pengumuman Lapan.
Sedangkan pada Rabu, 15 Juli 2020, Kalibrasi Arah Kiblat kedua terjadi pukul 16.27 Waktu Indonesia Barat bertepatan dengan 24 Zulqa’dah 1441 Hijriah.
Di daerah seperti Papua, yang mengalami malam ketika Matahari berada di atas Mekah, terdapat waktu-waktu ketika matahari tepat berada di atas titik yang berseberangan dengan Mekah (di belahan bumi yang lain), seperti dikutip dari laman resmi Lapan, sains.lapan.go.id, Rabu (27/5/2020).
Titik ini dinamakan antipode Makkah yang berada di Samudera Pasifik.
Akibat posisi matahari berlawanan dengan posisi Makkah, maka arah kiblatnya bukan lagi arah ke matahari, melainkan ke arah yang membelakangi Matahari.
Dalam laman resminya, situs edukasi.sains.lapan.go.id juga membagikan cara mempraktikkan pembetulan arah kiblat mengacu fenomena ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Cara Membetulkan Arah Kiblat: Lihat Bayangan Matahari
Lapan mengulas bahwa cara membetulkan arah kiblat berkaca fenomena ini adalah dengan melihat bayangan matahari.
"Pada praktiknya, gunakanlah alat dari tiang lurus yang berdiri tegak di atas papan yang datar untuk membentuk bayangan tiang pada papan," jelas pihak Lapan.
Pihak Lapan menuturkan, bayangan inilah yang sering disebut bayangan Matahari, akan digunakan untuk menentukan arah kiblat.
Kusen jendela, kusen pintu, atau sisi bangunan dapat digunakan sebagai ganti tiang untuk membentuk bayangan pada lantai jika pengukuran dilakukan di sebuah bangunan, seperti masjid.
Advertisement