Autopsi Buktikan Kematian Pria Kulit Hitam Rayshard Brooks dari Luka Tembak Polisi

Pria kulit hitam dari Atlanta Rayshard Brooks terbukti meninggal dunia akibat luka tembak dari kepolisian.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Jun 2020, 09:36 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 06:31 WIB
Aksi demonstrasi usai penembakan warga kulit hitam di Atlanta, Rayshard Brooks.
Aksi demonstrasi usai penembakan warga kulit hitam di Atlanta, Rayshard Brooks. (Ben Gray/Atlanta Journal-Constitution via AP)

Liputan6.com, Atlanta - Kematian Rayshard Brooks, seorang pria kulit hitam yang terbunuh oleh polisi kulit putih di Atlanta pada Jumat 12 Juni 2020, terbukti disebabkan oleh luka tembak di punggung. Hal ini telah dikonfirmasi oleh kantor pemeriksa medis wilayah Fulton, ketika AS menuju ke minggu keempat kerusuhan atas kekerasan polisi.

Hasil autopsi yang dilakukan pada Minggu 14 Juni menunjukkan bahwa Brooks (27) meninggal karena kehabisan darah dan cedera organ yang disebabkan oleh dua luka tembak, kata seorang penyelidik pemeriksa medis dalam sebuah pernyataan. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Selasa (16/6/2020).

Kematian Brooks memicu protes besar di Atlanta setelah beberapa hari berlangsungnya demonstrasi di seluruh dunia menentang rasisme dan kebrutalan polisi yang dipicu oleh kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam AS dalam tahanan polisi di Minneapolis pada tanggal 25 Mei.

Pada hari Minggu malam, polisi anti huru hara berkumpul di sebuah kantor polisi yang jaraknya beberapa mil dari tempat kejadian setelah laporan ancaman untuk membakar restoran Wendy's. 

Mereka diikuti oleh ratusan pengunjuk rasa. Nyanyian "Ini bukan kerusuhan!" bergema dan seorang pria mengatakan kepada polisi bahwa dia berharap mereka ada di sana dengan "niat damai yang sama" sebagai pengunjuk rasa.

Seorang tokoh Demokrat terkemuka mengatakan bahwa pembunuhan Brooks menggarisbawahi perlunya perubahan signifikan dalam penegakan hukum AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Latar Belakang Kejadian

Aksi demonstrasi usai penembakan warga kulit hitam di Atlanta, Rayshard Brooks.
Aksi demonstrasi usai penembakan warga kulit hitam di Atlanta, Rayshard Brooks. (AP Photo/Brynn Anderson)

Bentrok antara Brooks dan pihak kepolisian bermula ketika seorang karyawan restoran cepat saji Wendy's di Atlanta menelepon pihak berwenang untuk mengatakan bahwa seseorang telah tertidur di mobilnya di jalur drive-through restoran.

Tercatat pada kamera tubuh petugas dan kamera pengintai, pertemuan itu pada awalnya tampak berjalan aman ketika Brooks bekerja sama untuk melakukan tes ketenangan dan berbicara tentang ulang tahun putrinya.

"Saya menyaksikan interaksi dengan Brooks dan itu menghancurkan hati saya," kata walikota Atlanta, Keisha Lance Bottoms. “Ini tidak konfrontatif. Ini adalah pria yang kamu rooting. ”

Tetapi ketika seorang petugas bergerak untuk menangkapnya, Brooks melakukan perlawanan dan berlari melintasi lapangan parkir dengan senjata jeanis Taser di tangannya. Hal ini didapat dari sebuah video pengamat.

Sebuah video dari kamera restoran menunjukkan Brooks berputar saat ia berlari dan mungkin mengarahkan senjata ke petugas yang mengejar sebelum salah satu dari mereka menembakkan senjatanya dan Brooks pun terjatuh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya