Liputan6.com, Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meminta Presiden Halimah Yacob untuk membubarkan parlemen dan segera mengadakan pemilu. Presiden Halimah memenuhi permintaan itu.
Permintaan itu disampaikan PM Lee pada konferensi pers pada Selasa (23/6/2020). Ia berkata pemilu diadakan lebih awal karena kondisinya pandemi Virus Corona (COVID-19) sedang relatif terkontrol.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tak punya jaminan pandemi ini akan berakhir sebelum masa pemerintahan saat ini berakhir pada April tahun depan. Dan itulah mengapa saya memutuskan untuk mengadakan pemilu sekarang," ujar PM Lee.
Lebih lanjut, PM Lee berkata telah mempelajari apakah pemilih bisa menyoblos dengan aman dan partai politik Singapura bisa berkampanye secara efektif.
"Setelah mempelajari isu-isunya, saya puas bahwa keduanya bisa dilakukan," kata PM Lee.
The Straits Times melaporkan Presiden Yacob sudah membubarkan parlemen. Pemilu akan diadakan pada 10 Juli mendatang.
Bagi pemilih, panitia pemilu akan menerapkan lebih banyak tempat pencoblosan serta menerapkan social distancing. Lansia akan diberi prioritas untuk memilih lebih dahulu.
Para calon anggota parlemen Singapura masih boleh kampanye door-to-door dan akan diberikan lebih banyak waktu untuk berkampanye di televisi dan secara online. PM Lee memberi contoh Korea Selatan yang berhasil mengadakan pemilu.
"Selama periode pemilu, pemerintah akan terus melanjutkan pemerintah. Kabinet akan terus bertanggung jawab meski parlemen dibubarkan," ucap PM Lee.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pemilu yang Menentukan Masa Depan
PM Lee berkata pemilu ini akan menentukan masa depan Singapura.
"Pemerintah yang kau pilih akan mengambil keputusan kritis. Keputusan-keputusan ini akan mempengaruhi hidup dan penghidupanmu, dan membentuk Singapura untuk tahun-tahun ke depan, lebih dari periode 5 tahun pemerintahan," kata PM Lee.
Ia pun meminta masyarakat bijaksana dalam memilih dan memilih secara bijaksana. Sebab, pemerintah berikutnya akan berdampak ke banyak hal.
"Saya percaya bahwa Anda dapat berpikir secara hati-hati dan memilih secara bijaksana untuk menjaga kehidupan kita, pekerjaan kita, dan masa depan kita," pungkasnya.
Advertisement