Singapura Bubarkan Parlemen dan Segera Gelar Pemilu

Singapura bubarkan parlemen.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Jun 2020, 16:12 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 14:48 WIB
Presiden Singapura-Halimah Yacob
Halimah Yacob bersama PM Singapura, Lee Hsien Loong bersiap mengikuti upacara peresmian menjadi Presiden Singapura di Istana Kepresidenan Singapura, (14/9). Halimah Yacob menjadi Presiden Singapura kedelapan. (Wallace Woon/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meminta Presiden Halimah Yacob untuk membubarkan parlemen dan segera mengadakan pemilu. Presiden Halimah memenuhi permintaan itu. 

Permintaan itu disampaikan PM Lee pada konferensi pers pada Selasa (23/6/2020). Ia berkata pemilu diadakan lebih awal karena kondisinya pandemi Virus Corona (COVID-19) sedang relatif terkontrol.

"Kita tak punya jaminan pandemi ini akan berakhir sebelum masa pemerintahan saat ini berakhir pada April tahun depan. Dan itulah mengapa saya memutuskan untuk mengadakan pemilu sekarang," ujar PM Lee.

Lebih lanjut, PM Lee berkata telah mempelajari apakah pemilih bisa menyoblos dengan aman dan partai politik Singapura bisa berkampanye secara efektif. 

"Setelah mempelajari isu-isunya, saya puas bahwa keduanya bisa dilakukan," kata PM Lee. 

The Straits Times melaporkan Presiden Yacob sudah membubarkan parlemen. Pemilu akan diadakan pada 10 Juli mendatang.

Bagi pemilih, panitia pemilu akan menerapkan lebih banyak tempat pencoblosan serta menerapkan social distancing. Lansia akan diberi prioritas untuk memilih lebih dahulu.

Para calon anggota parlemen Singapura masih boleh kampanye door-to-door dan akan diberikan lebih banyak waktu untuk berkampanye di televisi dan secara online. PM Lee memberi contoh Korea Selatan yang berhasil mengadakan pemilu. 

"Selama periode pemilu, pemerintah akan terus melanjutkan pemerintah. Kabinet akan terus bertanggung jawab meski parlemen dibubarkan," ucap PM Lee.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pemilu yang Menentukan Masa Depan

Sultan Brunei hingga PM Singapura Temui Jokowi Jelang Pelantikan Presiden
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2019). Jelang pelantikan di Gedung MPR, Jokowi menerima kunjungan lima kepala negara di Ruang Kredensial Istana Merdeka, Jakarta. (AFP Photo/Bay Ismoyo)

PM Lee berkata pemilu ini akan menentukan masa depan Singapura. 

"Pemerintah yang kau pilih akan mengambil keputusan kritis. Keputusan-keputusan ini akan mempengaruhi hidup dan penghidupanmu, dan membentuk Singapura untuk tahun-tahun ke depan, lebih dari periode 5 tahun pemerintahan," kata PM Lee.

Ia pun meminta masyarakat bijaksana dalam memilih dan memilih secara bijaksana. Sebab, pemerintah berikutnya akan berdampak ke banyak hal. 

"Saya percaya bahwa Anda dapat berpikir secara hati-hati dan memilih secara bijaksana untuk menjaga kehidupan kita, pekerjaan kita, dan masa depan kita," pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya