Pembajakan Kapal Kargo Singapura di Perairan Nigeria, 5 Pelaut China Diculik

Kapal kargo Singapura dibajak oleh perompak di perairan Nigeria, sebanyak 5 pelaut China diculik dan ditahan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Jul 2020, 12:47 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2020, 12:26 WIB
Ilustrasi kapal kargo (AFP/Olga Maltseva)
Ilustrasi kapal kargo (AFP/Olga Maltseva)

Liputan6.com, Beijing- Sebuah kapal kargo Singapura telah dibajak di perairan Nigeria. Lima pelaut China yang ada di dalamnya diculik dan dijadikan tawanan oleh para perompak dalam insiden tersebut.  

Dikutip dari AFP, Rabu (8/7/2020), Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa insiden itu terjadi pekan lalu. 

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China menyampaikan, "Pada 2 Juli, sebuah kapal kargo Singapura diserang oleh bajak laut di perairan Nigeria dan lima pelaut China diculik."

"Kedutaan Besar China di Nigeria telah mengaktifkan mekanisme daruratnya, meminta Nigeria untuk mengambil langkah-langkah efektif untuk mencari personil China yang telah diculik," tambah kementerian itu.

Sementara menurut Ahli Keamanan Maritim Dryad Global, kapal pengangkut barang Kota Budi milik Singapura ditumpangi oleh orang-orang bersenjata berat saat berlayar di perairan Benin, yang merupakan negara tetangga Nigeria.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Peningkatan Jumlah Penculikan

Ilustrasi kapal (iStock)
Ilustrasi kapal (iStock)

Teluk Guinea, yang meliputi pantai Nigeria, diketahui merupakan salah satu perairan paling berbahaya di dunia.

Hal itu karena para perompak kerap menjarah kapal dan menculik pelaut untuk mendapatkan tebusan.

Sejauh ini pada tahun 2020, 78 pelaut telah diculik di lepas pantai Afrika Barat, yang menjadikannya sebuah peningkatan 26 persen dari peridode yang sama pada tahun lalu, menurut Dryad Global. 

Menurut laporan AFP, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang di Nigeria atau Benin tentang insiden pembajakan dan penculikan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya