Indonesia Harapkan Selandia Baru Permudah Proses Ekspor Buah Lokal

Indonesia mengharapkan proses standarisasi ekspor buah lokal akan dipermudah oleh Selandia Baru.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Jul 2020, 17:29 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 17:29 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam Joint Commission dengan Selandia Baru.
Menlu Retno Marsudi dalam Joint Commission dengan Selandia Baru. (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan bilateral antara Menlu Indonesia dan Selandia Baru digelar secara virtual. Dalam pertemuan itu, Menlu Retno Marsudi menyampaikan sejumlah hal yang kini menjadi prioritas Indonesia.

Dalam hal ini, termasuk pelaksanaan diplomasi dan politik luar negeri selama pandemi.

"Saya menjelaskan mengenai fokus Politik Luar Negeri Indonesia saat ini, sebagaimana teman-teman ketahui ada 4 fokus utama kita saat ini, yaitu perlindungan, pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan, pengadaan vaksin, kerja sama ekonomi," ungkap Retno, Rabu (29/7/2020).

Kepada Menlu Selandia Baru, Retno turut menyampaikan hal-hal mengenai perkembangan kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain dan juga upaya konsorsium nasional dalam pengembangan dan pengadaan vaksin untuk masyarakat kita.

"Untuk isu bilateral, saya antara lain menekankan mengenai pentingnya kita bekerja keras untuk mencapai target perdagangan senilai Rp 40 triliun pada tahun 2024 dan perdagangan yang lebih seimbang," lanjutnya lagi.

"Saya sampaikan bahwa usaha untuk mencapai target ini tidak mudah dan perlu kerja keras, terutama dengan adanya pandemi," sambungnya.

Indonesia mengharapkan Selandia Baru dapat menyederhanakan proses Import Health Standard (HIS) untuk ekspor buah-buahan dari Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Investasi Selandia Baru di Indonesia

Menlu Retno Marsudi dalam Joint Commission dengan Selandia Baru. (Dok: Kemlu RI)
Menlu Retno Marsudi dalam Joint Commission dengan Selandia Baru. (Dok: Kemlu RI)

Di bidang investasi, investasi Selandia Baru di Indonesia juga meningkat di paruh pertama 2020 yaitu mencapai US$ 9 juta, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 3.25 juta

"Saya juga sampaikan apresiasi terhadap posisi Selandia Baru, yang menghormati kedaulatan dan teritorial integrity Indonesia," tambah Menlu Retno.

Dalam pertemuan yang sama, kedua pihak turut membahas situasi kawasan baik dari sisi politik maupun ekonomi.

Isu seperti situasi Laut China Selatan dan Rohingya merupkan sejumlah hal yang ikut dibahas dalam pertemuan.

Selandia Baru mengapresiasi bantuan kemanusiaan Indonesia terhadap pengungsi Rohingya, di tengah segala keterbatasan karena situasi pandemi.

Indonesia juga menyampaikan dukungan atas keketuaan Selandia Baru pada APEC mulai tahun depan.

"Kita berharap dapat memberi perhatian pada pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kita juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama di Pasifik, termasuk mensinergikan Indonesia's pacific elevation' dengan New Zealand Pacific Reset melalui trilateral cooperation," ungkap Menlu Retno.

Menlu Retno menutup dengan kesimpulan bahwa di tengah situasi dunia saat ini, Indonesia-Selandia Baru terus meningkatkan kerja sama dan berkomitmen untuk terus menjaga perdamaian stabilitas dan kesejahteraan dunia.

Kedua negara pun berkomitmen untuk menandatangani RCEP pada tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya