Liputan6.com, Seoul - Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan membuat khawatir pemerintah karena menembus rekor baru. Infeksi massal terjadi usai acara keagamaan merangkap demo yang dilakukan di ibu kota Seoul.
Dilansir Yonhap, Sabtu (22/8/2020), Korsel mencatat tambahan 315 kasus pada Jumat kemarin. Jumlah itu adalah rekor tertinggi kedua sejak Maret lalu.
Advertisement
Baca Juga
Mayoritas penularan terjadi akibat misa yang dilaksanakan gereja Salang Jeil pada dua pekan lalu. Protokol kesehatan dilanggar peserta, padahal pemerintah sebelumnya sudah memberikan peringatan.
Pemerintah yang cemas pada naiknya kasus COVID-19 sedang berencana untuk menaikan status darurat dari Level 2 menjadi Level 3 yang tertinggi. Saat ini, Seoul, Provinsi Gyeonggi dan Incheon sudah masuk ke Level 2.
Pada Level 2, pertemuan indoor dengan 50 peserta dan acara outdoor dengan 100 peserta tak boleh dilakukan. Karaoke, klub, warnet, dan restoran buffet juga diperintahkan tutup.
"Jika panduan Level 2 tidak ditegakan secara penuh dan virus terus menyebar, kita harus mempertimbangkan kenaikan ke level selanjutnya," ujar Direktur Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), Jeong Eun-kyeong.
Berdasarkan data KCDC, mayoritas penambahan kasus COVID-19 pada Jumat kemarin berasal dari Seoul, yakni 125 kasus.
Pemerintah Korsel memilih berhati-hati sebelum menerapkan Level 3, sebab dampak sosialnya bisa meluas. Apabila level dinaikan, maka murid harus kembali belajar secara online dan pertemuan dalam ruangan tak boleh lebih dari 10 orang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Klaster Gereja Sarang Jeil
Klaster Gereja Sarang Jeil bukanlah gereja pertama yang tersangkut kasus COVID-19. Sebelumnya, klaster sekte Shincheonji menyebarkan virus ke lebih dari 5.000 orang.
Pemimpin gereja Shincheonji ditangkap polisi karena tidak kooperatif dalam upaya contact-tracing.
Kasus Gereja Sarang Jeil membuat resah karena banyak peserta misa merangkap demo yang datang ke Seoul dari luar kota. Ratusan anggota gereja masih ogah dites dan pihak gereja tak memberikan data lengkap ke pihak berwenang.
Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Ganglip berkata infeksi dari klaster Sarang Jeil diperkirakan akan melonjak mengingat inkubasi virus mencapai 2 minggu.
Advertisement