Hakim Agung AS Ruth Ginsburg Meninggal, Donald Trump: Penggantinya Tetap Wanita

Mendiang Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg pernah beberapa kali melawan kanker, seperti kanker pankreas, kanker kolorektal, dan kanker paru-paru.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Sep 2020, 12:01 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2020, 12:01 WIB
Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg
Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg. Dok: AP Photo

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Donald Trump mengatakan pada Sabtu, 19 September bahwa dia akan kembali mencalonkan hakim perempuan untuk duduk di kursi Mahkamah Agung AS.

Ini merupakan sebuah langkah yang akan membuat pengadilan semakin ke menuju ke arah yang baik setelah kematian Ruth Bader Ginsburg akibat penyakit yang dideritanya.

"Saya akan mengajukan calon minggu depan. Itu akan diisi seorang wanita," kata Trump pada rapat umum kampanye di Fayetteville, North Carolina.

"Menurutku seharusnya wanita karena sebenarnya aku lebih menyukai wanita daripada pria."

Saat Trump berbicara, para pendukung meneriakkan: "Isi kursi itu."

Sebelumnya, dia memuji dua wanita sebagai pilihan untuk posisi Mahkamah Agung AS. Trump memiliki kesempatan untuk mencalonkan hakim untuk pengangkatan seumur hidup, menunjuk Amy Coney Barrett yang berbasis di Chicago dan Barbara Lagoa yang berbasis di Atlanta sebagai kemungkinan nominasi.

Ginsburg meninggal pada Jumat 18 September 2020 lalu karena kanker setelah 27 tahun mengabdikan diri di pengadilan.

Bahkan sebelum Ruth Bader Ginsburg meninggal, Trump telah mengumumkan daftar calon potensial kepada publik.

Barrett telah membangkitkan minat paling besar di kalangan konservatif. Seorang Katolik Roma yang taat, dia adalah seorang sarjana hukum di Sekolah Hukum Notre Dame di Indiana sebelum Trump menunjuknya ke Sirkuit ke-7 pada tahun 2017.

Kelompok hak-hak aborsi telah menunjuk pada pandangan agama konservatif Barrett dan mengatakan bahwa sebagai hakim, dia kemungkinan besar akan memilih untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung Roe v. Wade tahun 1973 yang melegalkan aborsi secara nasional.

Sementara, Lagoa telah menjabat di Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-11 selama kurang dari setahun setelah Trump menunjuknya.

Sebelum itu, dia menghabiskan kurang dari satu tahun di posisi sebelumnya sebagai orang Latin pertama di Mahkamah Agung Florida, setelah lebih dari satu dekade sebagai hakim di pengadilan banding menengah di negara bagian.

Simak video pilihan berikut:

Kandidat Lain

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Kandidat lain yang pernah dipertimbangkan Trump sebelumnya adalah Amul Thapar.

Dia adalah hakim pengadilan distrik di Kentucky, hakim federal pertama keturunan Asia Selatan -- sebelum Trump menunjuknya ke Sirkuit 6 yang berbasis di Cincinnati pada 2017.

Hakim Ginsburg pernah beberapa kali melawan kanker, seperti kanker pankreas, kanker kolorektal, dan kanker paru-paru.

Hakim Ginsburg pernah merilis pernyataan bahwa ia akan terus bekerja di Mahkamah Agung secara penuh.

"Saya sering mengatakan bahwa saya akan tetap menjadi anggota Mahkamah selama saya bisa melaksanakan pekerjaan saya secara penuh. Saya sepenuhnya tetap bisa melaksanakannya," ujar Hakim Ginsburg.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya