Liputan6.com, Sana'a: Kelompok bersenjata Al-Qaeda bermarkas di Yaman, Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) menyerukan kepada umat Islam melanjutkan protes besar-besaran atas film Innocence of Muslims. Bahkan, kelompok militan ini meminta umat Islam tak sungkan membunuh diplomat Amerika Serikat di negara mereka.
"Siapapun yang melintas di kedutaan besar Amerika Serikat, coba lakukan protes dan serangan seperti yang dilakukan keturunan Omar al-Mukhtar di Libia," demikian pernyataan Al-Qaeda di situsnya. Pernyataan ini mengacu pada serangan terhadap konsulat Negeri Adidaya itu di Libia yang menewaskan duta besar dan tiga pejabat AS lainnya, Selasa kemarin. "Biarkan cara ini terus meningkat, agar mereka pergi dari negara kita," tambahnya.
Sejak trailer film Innocence of Muslims beredar di Youtube, mengalir protes besar-besaran di Timur Tengah. Di antaranya di Mesir dan Libia. Protes meluas ke negara-negara muslim di Asia, bahkan di Australia.
Protes besar memanas karena film Innocence of Muslims disutradarai Sam Bacile dinilai melecehkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam. Film menggambarkan Nabi sebagai pembohong, playboy, dan orang gila yang menyerukan hubungan seks dan pembantaian.(Dailymail/AIS)
"Siapapun yang melintas di kedutaan besar Amerika Serikat, coba lakukan protes dan serangan seperti yang dilakukan keturunan Omar al-Mukhtar di Libia," demikian pernyataan Al-Qaeda di situsnya. Pernyataan ini mengacu pada serangan terhadap konsulat Negeri Adidaya itu di Libia yang menewaskan duta besar dan tiga pejabat AS lainnya, Selasa kemarin. "Biarkan cara ini terus meningkat, agar mereka pergi dari negara kita," tambahnya.
Sejak trailer film Innocence of Muslims beredar di Youtube, mengalir protes besar-besaran di Timur Tengah. Di antaranya di Mesir dan Libia. Protes meluas ke negara-negara muslim di Asia, bahkan di Australia.
Protes besar memanas karena film Innocence of Muslims disutradarai Sam Bacile dinilai melecehkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam. Film menggambarkan Nabi sebagai pembohong, playboy, dan orang gila yang menyerukan hubungan seks dan pembantaian.(Dailymail/AIS)