9 Bulan Setelah Kasus Pertama, Infeksi COVID-19 di Jepang Lampaui 100 Ribu

9 bulan setelah infeksi pertama tercatat, kasus COVID-19 di Jepang kini dilaporkan telah mencapai 100 ribu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Okt 2020, 16:59 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 16:59 WIB
FOTO: Tokyo Konfirmasi Penambahan Kasus Virus Corona COVID-19
Orang-orang yang mengenakan masker untuk membantu mengekang penyebaran virus corona COVID-19 berjalan melintasi penyeberangan pejalan kaki di Tokyo, Jepang, Rabu (28/10/2020). Tokyo mengonfirmasi lebih dari 170 kasus virus corona COVID-19 baru pada 28 Oktober 2020. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Tokyo- Kasus Virus Corona COVID-19 di Jepang telah melampaui 100 ribu, setelah sembilan bulan lalu mendeteksi infeksi pertama yakni pada pertengahan Januari 2020.

Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Jepang pada Jumat (30/10/2020).

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/10/2020), Jepang mengkonfirmasi 808 kasus baru pada 29 Oktober 2020, menjadikan total infeksi COVID-19 di negara tersebut menjadi 100.334. 

Jumlah itu pun termasuk 712 orang yang berada di kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan Jepang pada awal 2020.

Sementara sekitar sepertiga dari kasus COVID-19 itu berasal dari Tokyo, di mana 221 kasus dikonfirmasi pada 29 Oktober, menjadi total infeksi di Ibu Kota Jepang tersebut menjadi 30.677, dengan 453 kematian.

Secara total, Jepang telah mencatat lebih dari 1.700 kematian akibat Virus Corona COVID-19. 

Para ahli berpendapat bahwa Jepang sejauh ini berhasil menghindari infeksi "eksplosif" tanpa memberlakukan lockdown. 

Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa Jepang juga kemungkinan besar berhasil memperkecil infeksi COVID-19 berkat penggunaan masker dan disinfektan di ruang publik, serta tindakan pencegahan umum lainnya termasuk praktik jarak sosial.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Para Ahli Tetap Imbau Warga untuk Waspada

Aktivitas Warga Tokyo di Tengah Penambahan Kasus COVID-19
Pengunjung yang mengenakan masker wajah untuk melindungi dari penyebaran virus corona berjalan-jalan di distrik Asakusa di Tokyo, Jepang, Rabu (14/10/2020). Tokyo mengonfirmasi lebih dari 170 kasus virus corona baru pada hari Rabu. (AP Photo/Koji Sasahara)

Sebelumnya, Jepang menyatakan status darurat nasional COVID-19 pada April dan Mei 2020, dan mengalami gelombang kedua infeksi yang tidak terlalu serius pada Agustus 2020.

Tetapi sejak itu, Jepang melihat sedikit tren kenaikan dalam kasus baru COVID-19 di prefektur utara, yang memicu kekhawatiran lonjakan di musim dingin.

Kendati demikian, para ahli telah mendesak kewaspadaan ekstra dalam acara makan dan minum publik serta perkantoran.

Data Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan bahwa hampir setengah dari kasus baru COVID-19 dialami oleh orang-orang berusia 20-an dan 30-an tahun.

Prefektur paling utara Jepang di Hokkaido pekan ini menaikkan tingkat kewaspadaan COVID-19 nya setelah menemukan klaster infeksi baru di distrik hiburan perkotaan.

Sementara itu, para ahli juga mendesak agar warga Tokyo berwaspada dengan hitungan harian COVID-19 di Ibu Kota Jepang tersebut mencapai antara sekitar 100 dan 200 infeksi.

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona COVID-19

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya