Kala Bebek Karet Jadi Simbol Protes Demonstran di Thailand

Para pengunjuk rasa di Bangkok, Thailand tampak membawa sebuah mainan pelampung plastik berbentuk bebek, dalam aksi demo pada 18 November 2020.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Nov 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 18:00 WIB
Mainan pelampung bebek menjadi simbol protes di Bangkok, Thailand. (Photo credit: AFP/Jack Taylor)
Mainan pelampung bebek menjadi simbol protes di Bangkok, Thailand. (Photo credit: AFP/Jack Taylor)

Liputan6.com, Bangkok- Para pengunjuk rasa di Bangkok, Thailand tampak membawa sejumlah pelampung plastik berbentuk bebek warna kuning, dalam aksi demo pada 18 November 2020, yang menuntut reformasi monarki dan kemunduran Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dari jabatannya. 

Puluhan mainan pelampung itu muncul di antara kerumunan demonstran yang mencapai sekitar 20.000 orang, ketika para aktivis turun ke markas besar polisi nasional Thailand untuk melemparkan cat dan mencoret-coret slogan yang menandai anti-kerajaan di jalan-jalan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (20/11/2020). 

Bebek karet tersebut pun menjadi salah satu simbol protes kalangan muda di Thailand.

Cuplikan video yang disebut sebagai "revolusi bebek karet" menjadi topik yang banyak dibicarakan di media sosial dalam beberapa hari terakhir ini. 

Pada 18 November, konfrontasi juga terjadi ketika enam orang ditembak dalam bentrokan antara kaum royalis dan aktivis demokrasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Komentar Warganet Soroti Makna Mainan Bebek dalam Aksi Protes

Menikmati Wisata Pemandian Mata Air Sodong Saat Libur Lebaran
Warga menyewakan pelampung bebek untuk bermain air di wisata alam Mata Air Sodong di Desa Ligar Mukti, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/6). Destinasi wisata ini banyak dikunjungi warga Jabodetabek saat libur murah meriah lebaran. (merdeka.com/Imam Buhori)

"Jika politik berjalan dengan baik, maka mainan bebek hanya akan digunakan di kolam renang," sebut salah satu seorang pengguna laman media sosial Twitter.

"Bebek adalah pejuang, tidak peduli seberapa banyak orang mengganggunya, dia tetap tersenyum," ujar seorang pria Thailand di postingan Twitter dengan mencantumkan gambar mainan bebek yang tampak rusak dan sedikit kempes.

Di sisi lain, kehadiran mainan bebek plastik dalam aksi protes juga memunculkan beberapa karya seni.

Seniman Thailand, Wannasin "Matthew" Inpin menggunakan komputer tabletnya untuk membuat hasil karya ilustrasi.

"Bebek karet sangat rapuh dan saya pikir ini sama sekali bukan perjuangan yang adil, tetapi saya pikir tindakan ini menunjukkan kepada para pengunjuk rasa? Keberanian dan kekuatan untuk melawan," katanya kepada AFP.

"Itu sebabnya saya menggambar bebek sebagai hewan kuat yang melindungi pengunjuk rasa dan tidak takut pada kediktatoran," ungkapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya