Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Eswatini mengatakan Perdana Menteri Ambrose Dlamini meninggal, empat minggu setelah dia dinyatakan positif COVID-19.
Dikutip dari laman BBC, Senin (14/12/2020), Dlamini (52) meninggal pada Minggu sore di rumah sakit di Afrika Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini tidak ada penyebab kematian yang disebutkan, tetapi Dlamini baru-baru ini menerima perawatan intensif akibat COVID-19 di Afrika Selatan.
Dlamini telah menjadi perdana menteri Eswatini, sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, sejak Oktober 2018.
Negara kecil yang terkurung daratan di Afrika bagian selatan itu adalah salah satu monarki absolut terakhir di dunia.
Dengan populasi sekitar satu juta, negara itu telah mencatat 6.768 infeksi Virus Corona COVID-19 dan 127 kematian terkait dengan pandemi, menurut laporan kementerian kesehatan.
Dlamini mengumumkan dia dinyatakan positif virus Corona COVID-19 pada 16 November 2020. Pada saat itu, dia berkata bahwa tidak menunjukkan gejala dan merasa sehat.
Beberapa minggu kemudian, pada 1 Desember pemerintah Eswatini mengatakan Dlamini telah dipindahkan ke rumah sakit di Afrika Selatan, dengan tujuan untuk mempercepat kesembuhannya.
Tetapi pada Minggu kemarin pemerintah mengatakan Dlamini meninggal "saat menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Pemerintah bekerja sama dengan keluarga akan terus menginformasikan kepada warga tentang pengaturan selanjutnya," kata Wakil Perdana Menteri Themba Masuku dalam pernyataannya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan di bawah ini:
Daftar Panjang Pemimpin Dunia Positif COVID-19
Dlamini termasuk di antara sejumlah pemimpin dunia yang terjangkit COVID-19 selama pandemi, termasuk Presiden AS Donald Trump dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Dlamini adalah seorang politikus yang diangkat sebagai perdana menteri oleh Raja Mswati III.
Peran kepala pemerintahan terbatas di Eswatini, di mana raja menunjuk semua menteri dan mengontrol parlemen.
Raja Mswati III dimahkotai pada 1986 pada usia 18 tahun, menggantikan ayahnya yang telah lama menjabat Raja Sobhuza II, yang meninggal pada usia 82 tahun.
Advertisement