Inji, Orang Utan Tertua Dunia Asal Sumatera Disuntik Mati di Oregon

Sabtu 9 Januari 2021, Inji si orang utan yang dijuluki tertua di dunia dikabarkan mati pada umur 61 tahun.

oleh Tanti YulianingsihLiputan6.com diperbarui 15 Jan 2021, 18:17 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 16:25 WIB
Inji di Kebun Binatang Oregon (Oregon Zoo)
Inji di Kebun Binatang Oregon (Oregon Zoo)

Liputan6.com, Oregon - Inji, orang utan Sumatera yang disebut tertua di dunia dilaporkan mati pada Sabtu 9 Januari 2021. Betina itu berumur 61 tahun.

Selama lebih dari setengah abad, Inji tinggal di Oregon Zoo atau Kebun Binatang Oregon, Amerika Serikat.

Dikutip dari OregonLive pada 14 Januari, petugas kebun binatang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesehatan inji memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Primata itu terlihat sulit bergerak dan "jarang meninggalkan sarangnya".

Selain itu, Inji juga terlihat tidak tertarik dengan makanan favoritnya.

Staf dokter hewan di kebun binatang tersebut kemudian membuat keputusan untuk melakukan prosedur eutanasia pada Inji hari Sabtu, setelah melihat bahwa ia tidak mendapatkan manafaat dari obat penghilang rasa sakit.

"Kami tahu dia tidak bisa hidup selamanya, tapi ini sangat menyakitkan, dan saya tahu banyak pengunjung yang berduka bersama kami," kata Bob Lee, pengelola area hewan di Kebun Binatang Oregon, dalam sebuah pernyataan.

Menurut petugas kebun binatang, Inji diyakini sebagai orang utan tertua di dunia. Dia juga hewan tertua di Kebun Binatang Oregon.

Saksikan Juga Video ini:

Melewati Umur Orang Utan di Alam Liar

Ilustrasi orangutan (iStock)
Ilustrasi orangutan (iStock)

Menurut Lee, kemampuan Inji untuk "nyambung" dengan manusia sangat luar biasa.

"Dia seperti mempelajari manusia dan menikmati menonton mereka, terutama anak-anak," katanya.

Di alam liar, masa hidup orang utan biasanya 35-40 tahun. Dia hidup lebih dari dua dekade, melewati masa hidup orang utan liar.

Walau tanggal lahir Inji kurang jelas, ia tiba di kebun biantang pada 30 Januari 1961 saat berumur satu tahun.

Inji tiba di Amerika melalui jalur hewan perdagangan liar yang pada masa itu masih legal.

Asaba Mukobi, penjaga senior di bidang primata kebun binatang tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan, ia bersyukur Kebun Binatang Oregon dapat memberikan Inji rumah yang bagus. Meski merasa sedih jika memikirkan pengalaman yang membawanya ke Oregon.

"Meski perdanganan liar illegal, masih tetap ada hingga sekarang. Hal tersebut dianggap sebagai ancaman utama bagi kelangsungan hidup orang utan, bersama dengan perambahan manusia dan hilangnya habitat dari perkebunan kelapa sawit. Orang utan berada di ambang kepunahan - terutama di Sumatera, tempat asal Inji," kata Mukobi.

Di alam liar, diperkirakan hanya tersisa 15.000 orang utan Sumatera. Dengan sekitar 55.000 dari Borneo dan kurang dari 800 spesies orang utan Tapanuli yang tersisa.

Kebun Binatang Oregon berencana untuk mengenang Inji di fasilitas Primate Forest atau Hutan Primata yang baru akan buka pada akhir tahun.

Reporter : Paquita Gadin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya