Liputan6.com, New Delhi - Pemerintah India telah memulai program pemberian vaksin COVID-19 pada Minggu (17/1) waktu setempat.
Seorang petugas kebersihan rumah sakit bernama Manish Kumar, menjadi orang pertama di India yang disuntik vaksin COVID-19.
Dilansir US News yang mengutip Reuters, Minggu (17/1/2021) Kumar menerima vaksin itu di All-India Institute of Medical Sciences (AIIMS), yang merupakan salah satu dari 3.006 pusat vaksinasi COVID-19 yang didirikan di seluruh India.
Advertisement
Diketahui bahwa India memprioritaskan perawat, dokter, dan pekerja garis depan lainnya dalam program vaksinasi tersebut.
"Vaksin ini akan memberi saya kekuatan dan motivasi untuk melayani rumah sakit yang selama ini menjadi yang terdepan dalam merawat pasien Virus Corona," kata Kumar.
"Karena saya merasa lega setelah menerima vaksin, saya pikir semua orang harus melakukannya (juga)," lanjutnya.
Direktur AIIMS, Randeep Guleria dan V.K. Paul, penasihat tinggi COVID-19 untuk PM Modi, juga menerima suntikan vaksin COVID-19 di hadapan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Harsh Vardhan.
"Penyakit itu memisahkan orang dari keluarga mereka, menjauhkan ibu dari anak-anak mereka, dan mereka yang meninggal karena penyakit itu bahkan tidak bisa mendapatkan perpisahan terakhir dari keluarga mereka," ungkap Perdana Menteri India, Narendra Modi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Target Vaksinasi COVID-19 untuk 300 Ribu Lebih Warga India
Pemerintah India menyebut kampanye vaksinasi COVID-19-nya sebagai yang terbesar di dunia dan menargetkan sekitar 300.600 orang untuk divaksinasi pada hari pertama.
Selain itu, India juga berencana untuk memvaksinasi sekitar 300 juta orang dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun 2021 ini.
India adalah negara terpadat di dunia setelah China, dengan populasinya yang mencapai hampir 1,4 miliar orang, namun pemerintah mengatakan tidak akan memvaksinasi semua orang karena ingin membentuk kekebalan komunitas.
Diketahui bahwa India adalah negara kedua dengan kasus Virus Corona COVID-19 tertinggi setelah Amerika Serikat.
Sekitar 10,5 juta orang di India telah terinfeksi virus corona dan lebih dari 151 ribu yang meninggal.
Di sisi lain, masyarakat India belum dapat memilih untuk menggunakan vaksin Universitas Oxford/AstraZeneca atau vaksin yang dikembangkan oleh Bharat Biotech India yang kemanjurannya belum diketahui.
Gelombang pertama vaksinasi COVID-19 di India akan diberikan kepada sekitar 30 juta pekerja kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, seperti petugas kebersihan dan keamanan, diikuti oleh sekitar 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau mereka yang dianggap berisiko tinggi karena riwayat kesehatannya.
Sementara itu, pemerintah India juga membeli 11 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca COVISHIELD, yang diproduksi oleh Serum Institute of India, dan 5,5 juta vaksin dari COVAXIN Bharat Biotech.
Advertisement