Liputan6.com, Washington D.C - Pidato pertama Joe Biden sebagai presiden AS ke-46 memiliki pesan utama yaitu mengajak masyarakat Amerika Serikat untuk bersatu.
Terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19, ia mengajak warganya untuk saling bahu-membahu hingga akhirnya bisa melewati masa sulit tersebut.
"Kita sedang memasuki periode virus yang paling sulit dan mematikan," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Ia pun mengajak semua orang untuk memprioritaskan fokus terhadap masalah pandemi dan mengesampingkan isu politik di dalamnya.
"Kita harus mengesampingkan politik dan akhirnya menghadapi pandemi ini sebagai satu bangsa, dan saya berjanji kepada Anda bahwa ini yang dikatakan Alkitab bahwa tangisan mungkin bertahan untuk satu malam, tetapi kegembiraan datang di pagi hari, kita akan melalui ini bersama-sama," lanjut Joe Biden lagi.
Dalam pidato tersebut juga, ia pun mengajak para peserta upacara inagurasi untuk mengheningkan cipta demi mengenang para korban COVID-19 yang telah meninggal dunia.
"Sebagai tindakan pertama saya sebagai presiden, saya ingin meminta Anda untuk bergabung dengan saya dalam doa hening. Ingat semua orang yang telah pergi karena pandemi," ucap Biden.
"400.000 orang Amerika termasuk bu ayah, istri, anak perempuan, anak perempuan, teman, tetangga dan rekan kerja," sambungnya lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Korban COVID-19 di AS
Hingga kini, Amerika Serikat masih tercatat sebagai negara dengan angka kasus tertinggi di dunia yakni 24.831.419.
Menurut data dari Worldometers, kematian di AS akibat COVID-19 telah mencapai 412.145.
Advertisement