Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF meminta produksi vaksin COVID-19 ditingkatkan.
Tak hanya itu, dua organisasi internasional ini berharap pendistribusian vaksin harus dilakukan secara adil sekaligus memperingatkan bahwa pembagian global sangat tidak merata.
"Dari 128 juta dosis vaksin yang diberikan sejauh ini, lebih dari tiga perempat vaksinasi itu hanya terdapat di 10 negara, yang menyumbang 60% dari PDB global," kata Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, Rabu (10/2), dalam pernyataan bersama.
Advertisement
Baca Juga
"Sampai hari ini, hampir 130 negara dengan 2,5 miliar penduduk, belum memberikan satu pun dosis vaksin."
Jika berlanjut, mereka memperingatkan, "ini akan menelan korban jiwa dan mata pencaharian," serta menciptakan kondisi bagi virus untuk bermutasi kemudian menjadi kebal terhadap vaksin. Pemulihan ekonomi global juga akan berlangsung lambat.
Kedua pejabat mendesak pemerintah agar mempertimbangkan upaya "melampaui perbatasan mereka" dan merancang strategi vaksinasi yang akan mengakhiri pandemi juga membatasi munculnya varian baru
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan di bawah ini:
Dahulukan Petugas Medis
UNICEF dan WHO merekomendasikan semua negara terlebih dulu mengimunisasi para petugas kesehatan garis depan dan mereka yang rentan.
Kepala WHO dan UNICEF itu juga mengimbau produsen vaksin untuk mengalokasikan secara adil pasokan yang terbatas dan mengalihkan teknologi ke produsen lain supaya mereka dapat membantu meningkatkan pasokan global.
“COVID-19 menunjukkan bahwa nasib kita saling terkait erat,” kata mereka. "Apakah kita berhasil menang atau kalah, kita akan melakukannya bersama."
Advertisement