Liputan6.com, London - Sebuah survei menyebutkan pada Rabu (24/2), orang-orang di Inggris yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer menghasilkan respons antibodi yang jauh lebih kuat.
Ditambahkan pula bahwa kepercayaan terhadap vaksin juga tinggi, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga
Survei yang dilakukan oleh Imperial College London menunjukkan 87,9 persen orang di atas usia 80 dinyatakan positif mempunyai antibodi setelah dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
Advertisement
Dalam kelompok usia yang lebih muda, persentase itu naik menjadi 95,5 persen untuk usia di bawah 60 tahun, dan 100 persen pada mereka yang berusia di bawah 30 tahun.
Tingkat antibodi hanyalah salah satu bagian dari gambaran kekebalan. Vaksin juga terbukti menghasilkan perlindungan dari sel-T yang kuat.
Hampir 95 persen orang di bawah 30 tahun dinyatakan positif antibodi 21 hari setelah satu dosis vaksin Pfizer.
Jumlah itu turun pada kelompok yang lebih tua.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan di bawah ini:
Perkembangan Antibodi
Inggris telah memperpanjang jeda antara dosis pertama dan kedua menjadi 12 minggu, meskipun Pfizer memperingatkan bahwa mereka hanya memiliki data untuk kemanjuran klinis dengan jeda tiga minggu antar suntikan.
Lebih dari 154 ribu peserta ikut dalam studi oleh Imperial College London untuk mengetahui antibodi terhadap COVID-19.
Studi itu memantau tingkat antibodi dari infeksi alami serta di kalangan mereka yang divaksinasi, antara 26 Januari dan 8 Februari.
Advertisement