Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal, Perang Besar di Depan Mata?

Top 3: Karikatur Myanmar Sindir Menlu Retno Jadi Sorotan

Berita tentang karikatur Myanmar yang menyindir Menlu Retno Marsudi menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Feb 2021, 10:03 WIB

Diterbitkan 26 Feb 2021, 10:03 WIB

Bahas Diplomasi Vaksin COVID-19, Menlu Retno RDP dengan Komisi I DPR

Menlu Retno Marsudi saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Rapat membahas Kebijakan pelindungan WNI di luar negeri dalam menghadapi gelombang kedua COVID-19 dan kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap perkembangan di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta- Netizen Myanmar mengkritik Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melalui media sosial karena dianggap tidak tegas menolak kudeta militer di negara mereka.

Salah satu kritikan yang beredar di Twitter, yaitu sebuah karikatur yang menggambarkan Menlu Retno sedang berjabat tangan dengan pemimpin militer Myanmar (kemungkinan Jenderal Min Aung Hlaing).

Karikatur itu juga menggambarkan ekspresinya yang tampak kaget ketika ada seorang anak kecil yang bertanya: "Bagaimana perasaanmu jika Mr. Suharto hidup lagi dan kembali berkuasa?"

Berita tentang karikatur Myanmar yang menyindir Menlu Retno Marsudi menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Jumat (26/2/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang sebuah survei yang mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 milik Pfizer menunjukkan hasil antibodi yang tinggi.

Survei itu dilakukan oleh Imperial College London.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu Amerika Serikat yang akan merilis laporan kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

Saksikan Video Berikut Ini:

1. Karikatur Myanmar Sindir Menlu Retno: Bagaimana Jika Suharto Hidup Lagi?

Karikatur dari netizen Myanmar yang menyindir Menlu Retno Marsudi. Dok: Twitter @cvdom2021

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi terjerat kontroversi karena dianggap tidak tegas menolak kudeta militer di Myanmar. Netizen Myanmar masih mengkritik Menlu Retno melalui Twitter.

Salah satu kritikan disampaikan lewat karikatur yang menggambarkan Menlu Retno sedang berjabat tangan dengan pemimpin militer Myanmar (kemungkinan Jenderal Min Aung Hlaing).

Menlu Retno tampil dengan rambut pendek, lengkap dengan anting putih yang biasa ia kenakan, serta membawa bendera Indonesia. Ekspresinya tampak kaget ketika ada seorang anak kecil yang bertanya:

"Bagaimana perasaanmu jika Mr. Suharto hidup lagi dan kembali berkuasa?"

Baca selengkapnya....

2. Survei: Vaksin COVID-19 Milik Pfizer Tunjukan Hasil Antibodi yang Tinggi

FOTO: Jepang Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19

Seorang pekerja medis memegang vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Sebuah survei menyebutkan pada Rabu (24/2), orang-orang di Inggris yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer menghasilkan respons antibodi yang jauh lebih kuat.

Ditambahkan pula bahwa kepercayaan terhadap vaksin juga tinggi, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (25/2/2021).

Survei yang dilakukan oleh Imperial College London menunjukkan 87,9 persen orang di atas usia 80 dinyatakan positif mempunyai antibodi setelah dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech.

Baca selengkapnya....

3. AS Bakal Segera Rilis Laporan Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi

Jamal Khashoggi (AFP Photo/Str)

AS akan merilis laporan investigasi atas pembunuhan mengerikan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang secara luas diperkirakan akan melibatkan putra mahkota kerajaan yang kuat.

Presiden Joe Biden telah membaca laporan itu dan akan berbicara dengan raja Arab Saudi.

Sebagaimana dikutip dari laman BBC, Jumat (26/2/2021), Biden ingin "menyesuaikan kembali" hubungannya dengan sekutu AS, yang menjadi lebih dekat di bawah Presiden Donald Trump.

Baca selengkapnya....