Liputan6.com, Bangkok - Setidaknya 12 rumah sakit di ibu kota Thailand, Bangkok, mengatakan pada Jumat (9/4) mereka menangguhkan pengujian COVID-19 karena permintaan yang tinggi dan kekurangan pasokan, di tengah lonjakan kasus baru.
Rumah sakit mengeluarkan pemberitahuan di media sosial dan aplikasi pengiriman pesan minggu ini, beberapa mengatakan penangguhan hanya akan berlangsung beberapa hari dan yang lain tidak memberikan tanggal untuk dimulainya kembali tes.
Advertisement
Melansir laman Channel News Asia, Jumat (9/4/2021), Bangkok berada di episentrum wabah baru di Thailand yang telah menyaksikan kasus baru berubah dari hanya beberapa lusin per hari menjadi beberapa ratus per hari, mendorong pemerintah untuk bergegas meningkatkan pengujian dan melacak kasus baru.
Pemerintah telah mengadakan pengujian massal sendiri di distrik Bangkok di mana cluster dilaporkan, sebagian besar melibatkan bar atau tempat hiburan yang telah dipesan ditutup selama dua minggu.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus COVID-19 di Thailand
Thailand melaporkan 559 infeksi COVID-19 baru pada hari Jumat dan satu kematian baru. Kasus baru tersebut membuat jumlah infeksi menjadi 30.869, dengan 96 kematian.
Hampir sepertiga menteri kabinet juga mengisolasi diri karena kemungkinan terpapar kasus.
Lonjakan infeksi datang pada saat yang sulit bagi Thailand, menjelang festival tahunan Songkran minggu depan, yang terkenal dengan pertemuan besar dan perkelahian air yang terkenal ramai yang dilarang pihak berwenang.
Thailand pada hari Rabu mengkonfirmasi keberadaan secara lokal dari varian virus corona B117 yang sangat mudah menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Advertisement