Liputan6.com, Riyadh - Kilang minyak di Arab Saudi kembali menjadi target serangan drone.
Serangan udara itu mengeluarkan 17 drone dan 2 rudal balistik.
Kelompok pemberontakan Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.
Advertisement
Kelompok itu meluncurkan serangan ke Arab Saudi, termasuk fasilitas utama milik Saudi Aramco di Jubail dan Jeddah.
Namun, belum adanya konfirmasi langsung dari pihak Arab Saudi.
Saudi Aramco, perusahaan minyak negara, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan menanggapi serangan itu secepatnya.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea mengatakan di Twitter bahwa serangan kelompok itu termasuk 10 drone Samad-3 yang ditembakkan ke kilang minyak di kota Jeddah Laut Merah dan Jubail di Provinsi Timur.
Kilang Aramco di Jeddah telah dinonaktifkan pada tahun 2017, tetapi memiliki pabrik distribusi produk minyak di sana yang sebelumnya ditargetkan oleh Houthi.
Sarea mengatakan pada Senin (12/4) bahwa Houthi juga menargetkan situs-situs militer di kota-kota selatan Arab Saudi, Khamis Mushait dan Jazan, demikian seperti dikutip dari US News, Rabu (14/4/2021).
Saksikan Video Berikut Ini:
Arab Saudi Sebelumnya Sudah Cegat 6 Drone Houthi
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat dalam perang Yaman pada 2015 melawan Houthi, sebelumnya mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka telah mencegat dan menghancurkan enam drone bersenjata Houthi.
Diketahui, perang terjadi setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari ibu kota Sanaa.
Kelompok pemberontak itu, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, terus melakukan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi dan serangan darat di wilayah Marib, Yaman ketika Amerika Serikat dan PBB mendorong perjanjian gencatan senjata.
Riyadh dan pemerintah Yaman menyambut baik gencatan senjata tetapi Houthi menginginkan pencabutan penuh blokade laut dan udara.
Advertisement