Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA), memulai kampanye komunikasi bersama Dewan Investor Internasional UEA. Kampanye itu bertujuan memasarkan dan mempromosikan hubungan ekonomi dan investasi bilateral dengan Indonesia.
Kampanye komunikasi tersebut diselenggarakan sejalan dengan peringatan hubungan diplomatik bilateral antara UEA dan Indonesia yang ke-45, di mana sejumlah Menteri dan pejabat dari kedua negara turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga
"Hubungan bilateral UEA-Indonesia saat ini terus meningkat ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya, di mana hal itu mencakup politik, diplomasi, ekonomi, perdagangan, dan budaya," kata Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, dalam keterangan tertulis dari Kedubes UEA yang diterima di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Advertisement
Menurut dia, kampanye tersebut juga bertujuan untuk menampilkan pencapaian dan kemajuan besar yang telah dilakukan selama 45 tahun hubungan bersahabat yang telah terjalin secara bilateral antara UEA dan Indonesia, yakni sejak tahun 1976.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mitra Strategis
UEA merupakan mitra investasi strategis bagi Indonesia dan menjadi investor utama terbesar dalam Lembaga Pengelola Investasi (LPI) hingga saat ini, menyusul pengumuman rencana investasi sebesar 10 miliar dolar AS yang sesuai dengan arahan putra mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Adapun para Menteri dan pejabat dari kedua negara yang turut terlibat dalam kampanye komunikasi terkait promosi hubungan ekonomi dan investasi kedua negara termasuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Perdagangan, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan RI, serta sejumlah pejabat tinggi dari pemerintah pusat dan daerah.
Para Menteri UEA antara lain terdiri dari Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan yang merupakan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Menteri Energi dan Infrastruktur Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju Sultan Ahmed Al Jaber, Menteri Negara Ahmed bin Ali Al Sayegh, serta Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Abdullah bin Mohammed Belhaif.
Advertisement