Top 3: 20 Juta Kasus COVID-19 di India Jadi Sorotan

Isu COVID-19 di India hingga Uni Eropa siap buka pariwisata menjadi perhatian.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Mei 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 09:30 WIB
Potret India yang Babak Belur Dihantam Tsunami Covid-19
Kerabat membawa seorang perempuan yang pingsan setelah melihat tubuh suaminya di rumah sakit pemerintah khusus COVID-19 di Ahmedabad, India, Selasa (27/4/2021). Kasus virus corona di India melonjak lebih cepat dari tempat lain di dunia. (AP Photo/Ajit Solanki)

Liputan6.com, Delhi - Angka kasus COVID-19 di India telah menembus 20 juta orang. Belum ada tanda kasus akan melandai. 

Kasus di India adalah yang tertinggi di Asia. Lonjakan terjadi meski 100 juta lebih dosis vaksin COVID-19 sudah disalurkan. Pelanggaran prokes secara masif, seperti dalam festival keagamaan dan kampanye politik, ditenggarai menjadi alasan terjadinya tsunami kasus. 

Kabar dari India menjadi berita yang paling disorot di kanal global Liputan6.com, Rabu (5/5/2021). 

Isu pembukaan pariwisata di Uni Eropa juga menarik perhatian pembaca. Berikut daftar selengkapnya:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

1. Total 20 Juta Kasus Corona di India

Kematian Corona di India Melesat
Orang-orang berjalan melewati toko-toko yang tutup pada hari pertama lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, Selasa (20/4/2021). India pada Selasa (20/4) melaporkan 259.170 infeksi baru dan 1.761 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

Jumlah infeksi COVID-19 di India secara resmi telah melampaui 20 juta kasus. Berbeda dengan klaim pemerintah yang menyebut tingkat infeksi sedang turun.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (4/5) India mengatakan infeksi secara konsisten menurun sejak 30 April.

Baca selengkapnya...

2. New Delhi Minta Tentara Ikut Bantu Pasien COVID-19

Kematian Corona di India Melesat
Polisi Delhi berjaga-jaga pada hari pertama lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, Selasa (20/4/2021). India pada Selasa (20/4) melaporkan 259.170 infeksi baru dan 1.761 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

Pemerintah Delhi ingin tentara menjalankan fasilitas perawatan COVID-19 dan unit perawatan intensif. 

New Delhi, yang akhir pekan ini melaporkan rekor kematian harian lebih dari 400 jiwa, menginginkan tentara terlibat dan turun tangan.

Para tentara diminta untuk membantu tenaga medis dalam mengupayakan pemberian oksigen untuk sekitar 10.000 pasien dan 1.000 unit perawatan intensif.

Baca selengkapnya...

3. Uni Eropa Siap Buka Pariwisata

FOTO: Kematian Akibat COVID-19 Meningkat, Jerman Akan Perpanjang Lockdown
Beberapa orang berjalan melintasi Marienplatz yang hampir kosong selama lockdown di Kota Munich, Jerman, Selasa (5/1/2021). Pemerintah Jerman sepakat untuk memperpanjang langkah-langkah lockdown hingga 31 Januari untuk mengekang penyebaran COVID-19. (Peter Kneffel/dpa via AP)

Para pemangku jabatan di Uni Eropa telah merekomendasikan pelonggaran pembatasan perjalanan COVID-19 pada bulan depan untuk memungkinkan pelancong asing dari lebih banyak negara memasuki blok itu. 

Di bawah aturan pembatasan saat ini, orang-orang hanya dari tujuh negara, termasuk Australia dan Singapura, dapat memasuki UE pada hari libur, terlepas dari apakah mereka telah divaksinasi tetapi tetap harus menjalani tes atau karantina. 

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya