Liputan6.com, Delhi - Angka kasus COVID-19 di India telah menembus 20 juta orang. Belum ada tanda kasus akan melandai.
Kasus di India adalah yang tertinggi di Asia. Lonjakan terjadi meski 100 juta lebih dosis vaksin COVID-19 sudah disalurkan. Pelanggaran prokes secara masif, seperti dalam festival keagamaan dan kampanye politik, ditenggarai menjadi alasan terjadinya tsunami kasus.
Advertisement
Baca Juga
Kabar dari India menjadi berita yang paling disorot di kanal global Liputan6.com, Rabu (5/5/2021).
Isu pembukaan pariwisata di Uni Eropa juga menarik perhatian pembaca. Berikut daftar selengkapnya:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
1. Total 20 Juta Kasus Corona di India
Jumlah infeksi COVID-19 di India secara resmi telah melampaui 20 juta kasus. Berbeda dengan klaim pemerintah yang menyebut tingkat infeksi sedang turun.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (4/5) India mengatakan infeksi secara konsisten menurun sejak 30 April.
Advertisement
2. New Delhi Minta Tentara Ikut Bantu Pasien COVID-19
Pemerintah Delhi ingin tentara menjalankan fasilitas perawatan COVID-19 dan unit perawatan intensif.
New Delhi, yang akhir pekan ini melaporkan rekor kematian harian lebih dari 400 jiwa, menginginkan tentara terlibat dan turun tangan.
Para tentara diminta untuk membantu tenaga medis dalam mengupayakan pemberian oksigen untuk sekitar 10.000 pasien dan 1.000 unit perawatan intensif.
3. Uni Eropa Siap Buka Pariwisata
Para pemangku jabatan di Uni Eropa telah merekomendasikan pelonggaran pembatasan perjalanan COVID-19 pada bulan depan untuk memungkinkan pelancong asing dari lebih banyak negara memasuki blok itu.
Di bawah aturan pembatasan saat ini, orang-orang hanya dari tujuh negara, termasuk Australia dan Singapura, dapat memasuki UE pada hari libur, terlepas dari apakah mereka telah divaksinasi tetapi tetap harus menjalani tes atau karantina.
Advertisement