Liputan6.com, Jakarta - Memperingati 71 tahun 'deklarasi Schuman', lembaga Uni Eropa (UE) di Eropa serta kantornya di seluruh dunia menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk segala usia untuk merayakan Hari Eropa dan meningkatkan kesadaran tentang UE.
Namun, di tengah pandemi COVID-19, perayaan tahun ini terpaksa harus disesuaikan dengan ukuran jarak sosial, dimana acara online akan menggantikan perayaan "tradisional" Hari Eropa.
Baca Juga
Perayaan Hari eropa ini sendiri bermula dari Deklarasi Schuman yang dibuat pada 9 Mei 1950 di Paris, ketika Menteri Luar Negeri Prancis Robert Schuman dalam pidatonya menyampaikan idenya untuk bentuk baru kerja sama politik di Eropa, yang akan membuat perang antara negara-negara Eropa tidak terpikirkan.
Advertisement
Itu merupakan awal dari sebuah proses yang pada akhirnya mengarah pada pembentukan Uni Eropa (EU) seperti yang kita kenal sekarang dan setiap tahun pada tanggal 9 Mei dirayakan sebagai 'Hari Eropa'.
Tahun ini, Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) dan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menyelenggarakan “Europe Virtual Talks: Road to Europe Day 2021 - Ask the Ambassadors Anything” yang diselenggarakan pada 1-8 Mei 2021.
Rangkaian acara virtual ini menjadi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang UE dan Negara Anggotanya langsung dari Duta Besar, salah satunya dengan Kedutaan Besar Polandia Piotr Firlus, pada Selasa (4/5/2021), melalui YouTube.
Dalam acara ini, para peserta diberikan waktu untuk menanyakan beberapa pertanyaan seputar Polandia, dan juga kerjasama antara Polandia dengan Indonesia.
Saksikan Video Berikut Ini:
Peluncuran Kemitraan UE-Indonesia 2021: Green Recovery
Di saat bersamaan, UE juga akan meluncurkan publikasi tahunannya tentang kerja sama pembangunan dengan Indonesia pada 4 Mei 2021.
Bertajuk 'Kemitraan UE-Indonesia 2021: Green Recovery', publikasi tahun ini menyoroti pencapaian utama UE dan program pembangunan serta kerja sama negara-negara anggotanya dengan Indonesia.
Siklus pemrograman baru UE mulai tahun 2021 dan seterusnya akan bertujuan untuk membangun “Agenda Hijau” yang komprehensif dan inklusif dengan Indonesia yang akan mencakup lebih banyak investasi hijau, perdagangan, kerja sama dalam energi terbarukan dan ekonomi sirkuler, dengan tujuan akhir bergerak bersama menuju netralitas iklim.
Melalui upaya bersama, UE dan Indonesia dapat mengatasi krisis kesehatan dan memastikan pemulihan yang hijau dan berkelanjutan. Sejauh ini, Tim Eropa telah mendedikasikan EUR 200 juta untuk mendukung upaya Indonesia memerangi pandemi. Program baru diluncurkan baru-baru ini dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan WHO untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan.
Publikasi baru ini juga memberikan gambaran umum tentang dukungan untuk komunitas rentan, organisasi masyarakat sipil, dan bantuan teknis kepada badan-badan pemerintah Indonesia.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement