Top 3: Joe Biden Minta Hak Paten Vaksin COVID-19 Dilonggarkan hingga Mutan Ganda India

Berita tentang Joe Biden yang meminta hak paten vaksin COVID-19 dilonggarkan hingga mutan ganda di India menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Mei 2021, 09:54 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 09:25 WIB
Joe Biden Disuntik Vaksin Corona COVID-19
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, Senin (21/12/2020). Peristiwa ini disiarkan secara langsung oleh televisi untuk meyakinkan publik AS tentang keamanan vaksin Covid-19. (Alex Edelman / AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden meminta hak paten vaksin COVID-19 dilonggarkan.

Isu tentang Joe Biden yang meminta hak paten vaksin COVID-19 dilonggarkan menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Jumat (7/5/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta maaf, setelah dikritik karena menggunakan vaksin COVID-19 Sinopharm yang tidak disetujui di negaranya.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu varian mutan ganda diduga menjadi penyebab utama lonjakan kasus COVID-19 di India.

Mutan ganda adalah ketika dua mutasi bersatu dalam virus yang sama.

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

1. Joe Biden Minta Hak Paten Vaksin COVID-19 Dilonggarkan

Joe Biden Disuntik Vaksin Corona COVID-19
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, Senin (21/12/2020). Peristiwa ini disiarkan secara langsung oleh televisi untuk meyakinkan publik AS tentang keamanan vaksin Covid-19. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Duta Besar Dagang Amerika Serikat, Katherine Tai, mendukung waiver (pengesampingan) perlindungan HAKI bagi vaksin COVID-19. Ini bertujuan agar lebih banyak vaksin disalurkan.

"Pemerintah dengan tegas percaya pada perlindungan hak kekayaan intelektual, tetapi untuk mengakhiri pandemi ini mendukung waiver untuk perlindungan pada vaksin COVID-19," demikian pernyataan Dubes Tai, pada Rabu 5 Mei 2021.

Kebijakan pemerintahan Joe Biden ini akan didorong secara aktif melalui World Trade Organization (WTO). Sebelum kebijakan terwujud, Katherine Tai berkata akan ada negosiasi-negosiasi dahulu.

 

Baca selengkapnya....

2. Pakai Vaksin COVID-19 Sinopharm yang Tak Disetujui Filipina, Presiden Duterte Minta Maaf

Presiden Rodrigo Duterte memegang vaksin COVID-19 Sinovac gelombang pertama yang tiba di negaranya, 28 Februari 2021 (AP Photo)
Presiden Rodrigo Duterte memegang vaksin COVID-19 Sinovac gelombang pertama yang tiba di negaranya, 28 Februari 2021 (AP Photo)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Kedutaan Besar China untuk menarik kembali 1.000 vaksin Sinopharm yang disumbangkan, setelah dia dikritik karena menggunakan vaksin yang tidak disetujui. Duterte mengatakan, untuk selanjutnya, China hanya harus mengirimkan vaksin Sinovac - vaksin China terpisah yang digunakan di Filipina.

Hingga saat ini, Sinopharm belum disetujui di Filipina. Baik Sinopharm dan Sinovac diharapkan menerima persetujuan WHO pada pekan ini.

Duterte mengatakan, dia hanya mendapat suntikan vaksin Sinopharm di bawah klausul penggunaan belas kasih, dan bahwa dokter telah menyarankan dia untuk mendapatkan vaksinasi. "Jangan ikuti jejak saya," kata Duterte, menurut laporan media lokal.

 

Baca selengkapnya....

3. Mutan Ganda Diduga Jadi Penyebab Utama Lonjakan Kasus COVID-19 di India

Warga India antre mendapatkan oksigen gratis
Anggota keluarga membawa pasien yang bernapas dengan bantuan oksigen yang disediakan oleh Gurdwara, tempat ibadah untuk Sikh, di bawah tenda yang dipasang di sepanjang pinggir jalan di Ghaziabad, Selasa (4/5/2021). Amukan tsunami COVID-19 di India memunculkan kelangkaan oksigen (Tauseef MUSTAFA/AFP)

India mengatakan "varian mutan ganda" dari Virus Corona yang pertama kali ditemukan di sana pada Maret lalu mungkin terkait dengan gelombang kedua yang mematikan.

Melansir BBC, Kamis (6/5/2021), sampel yang mengandung mutan - atau varian B.1.617 - telah ditemukan di beberapa negara bagian dengan jumlah kasus yang tinggi.

Seorang pejabat di Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mengatakan, bagaimanapun, bahwa mereka masih belum dapat sepenuhnya membuat korelasi terkait hal tersebut. Mutan ganda adalah ketika dua mutasi bersatu dalam virus yang sama.

 

Baca selengkapnya....

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya