Liputan6.com, Tel Aviv - Ketika serangan Israel di Gaza dan jumlah korban tewas Palestina meningkat, gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) mengeluarkan seruan baru memboikot produk dari Israel.
Gerakan itu mengajak warga dunia bertindak sebagai konsumen dan membawa tekanan ekonomi pada Israel dan perusahaan multinasionalnya.
"Ada konsensus yang berkembang bahwa Israel sekarang, seperti Afrika Selatan di masa lalu, adalah negara apartheid yang harus dihadapi dengan sanksi yang ditargetkan, boikot dan divestasi," kata Omar Barghouti, salah satu pendiri gerakan BDS, demikian dikutip dari Al Jazeera, Kamis (20/5/2021).
Advertisement
Diluncurkan pada tahun 2005 oleh 170 serikat pekerja Palestina, jaringan pengungsi, organisasi wanita, asosiasi profesional, komite perlawanan populer dan kelompok masyarakat sipil Palestina lainnya, kelompok tersebut telah mendapatkan dukungan untuk memenangkan keadilan bagi Palestina.
Setidaknya 200 lebih warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka sejak 10 Mei 2021.
900 warga Palestina juga dilaporkan terluka karena serangan Israel di Gaza telah meningkat.
Di tengah pertumpahan darah, gerakan BDS merilis seruan baru untuk lima tindakan yang dapat dilakukan oleh pendukung dunia untuk membantu mengakhiri pendudukan Israel.
Langkah-langkah itu termasuk mendorong embargo militer Israel; memobilisasi organisasi komunitas lokal untuk memutuskan hubungan dengan Israel dan perusahaan yang memungkinkan pendudukannya di Palestina, serta memboikot produk dan layanan perusahaan tersebut; dan memobilisasi tekanan bagi investor institusional untuk melepaskan dari mereka.
Daftar Produk yang Diboikot
Daftar perusahaan yang ditargetkan untuk aksi boikot tanpa kekerasan oleh BDS yaitu:
1. Elbit Systems
2. Hewlett-Packard
3. Puma
4. Caterpillar
5. General Mills / Pillsbury
6. Hyundai Heavy Industries
7. Volvo
8. Barclays Bank
9. Alstom
10. Motorola Solutions
11. CEMEX
12. JCB
13. G4S / Allied Universal
14. AXA
15. CAF
Membatalkan semua keterlibatan akademis, budaya, olahraga dan pariwisata di Israel, dan bergabung dengan kampanye BDS atau kelompok solidaritas Palestina melengkapi rencana aksi lima poin "untuk menantang keterlibatan ini dan mendukung perjuangan Palestina untuk kebebasan, keadilan dan kesetaraan."
Advertisement