2 Kereta LRT di Malaysia Tabrakan, Lebih dari 210 Orang Luka-Luka

Dua kereta LRT di Kuala Lumpur mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan lebih dari 210 orang terluka.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Mei 2021, 09:11 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 06:29 WIB
Bagian depan kereta LRT yang rusak setelah bertabrakan dengan kereta lain, menyebabkan cedera pada banyak penumpang. (Gambar: Twitter / Bernama / Prasarana Malaysia Berhad)
Bagian depan kereta LRT yang rusak setelah bertabrakan dengan kereta lain, menyebabkan cedera pada banyak penumpang. (Gambar: Twitter / Bernama / Prasarana Malaysia Berhad)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 210 orang terluka setelah dua kereta LRT bertabrakan di Kuala Lumpur pada Senin 24 Mei malam.

Video dan foto insiden di media sosial menunjukkan panel kaca pecah dan beberapa penumpang berdarah.

Menurut laporan Channel News Asia, Selasa (25/5/2021), Menteri Wilayah Federal Annuar Musa menulis di Twitter bahwa laporan awal menunjukkan bahwa LRT yang membawa penumpang bertabrakan dengan LRT lain yang "kosong", mengakibatkan penumpang "terlempar" dan "jatuh".

Ia menambahkan, KA dengan penumpang itu melakukan perjalanan dari Stasiun Ampang.

"Peristiwa itu terjadi di bawah tanah gedung KLCC. Diketahui tidak ada korban jiwa tapi ada yang luka-luka," tulisnya.

Penumpang Alami Luka-Luka

Petugas pertahanan sipil Malaysia mengevakuasi penumpang yang terluka setelah tabrakan antara dua kereta LRT. (Foto: Twitter / Bernama)
Petugas pertahanan sipil Malaysia mengevakuasi penumpang yang terluka setelah tabrakan antara dua kereta LRT. (Foto: Twitter / Bernama)

Operator Jalur Kelana Jaya, Rapid Rail, menuliskan di Twitternya bahwa ada insiden di jalur tersebut, yang melibatkan kereta nomor 40 dan 81.

"Semua penumpang yang terluka telah dievakuasi ke peron. Bantuan dan penyelamatan darurat sedang berlangsung," tambah operator tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur Nordin Md Pauzi membenarkan bahwa 47 penumpang terluka parah sementara 166 orang mengalami luka ringan.

Asisten Komisaris OCPD Dang Wangi Mohamad Zainal Abdullah menambahkan bahwa insiden itu mungkin terjadi "karena miskomunikasi di pusat operasi" jalur LRT.

"Diketahui bahwa satu kereta api, yang menuju dari stasiun Kampung Baru ke Gombak, dilaporkan sedang di uji coba setelah terjadi kesalahan untuk memastikannya berada di jalur yang benar," katanya.

“Kereta ke Gombak yang dikendarai otomatis membawa 213 penumpang, sedangkan kereta dari Stasiun Kampung Baru ke Gombak yang rusak kecuali sopirnya kosong.”

"Kami akan selidiki lebih lanjut apakah penyebab kerusakan itu ... akibat kecerobohan atau hal lain, karena menyangkut keselamatan umum dan banyak orang yang terluka," katanya.

Kecelakaan LRT Pertama dalam 23 Tahun

Petugas pemadam kebakaran dan penyelamat Malaysia mengevakuasi penumpang yang terluka setelah tabrakan antara dua kereta LRT. (Foto: Twitter / Bernama)
Petugas pemadam kebakaran dan penyelamat Malaysia mengevakuasi penumpang yang terluka setelah tabrakan antara dua kereta LRT. (Foto: Twitter / Bernama)

Kepada wartawan, Menteri Perhubungan Wee Ka Siong mencatat bahwa tabrakan itu merupakan kecelakaan pertama dalam 23 tahun operasi LRT di Malaysia.

Dia mengatakan kementerian akan membentuk satuan tugas dan panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

"Besok, direktur jenderal Badan Angkutan Umum Darat akan memberikan laporan awal kepada saya.

"Dan dalam dua minggu, Satgas ini akan menyampaikan laporan hasil investigasi kepada saya. Dalam dua minggu kami akan bisa mengidentifikasi (apakah kecelakaan) itu disebabkan oleh kesalahan pada sistem, persinyalan atau komunikasi, atau human error," ujarnya. 

Menulis di Twitter, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan kecelakaan itu "serius". Dia mengatakan telah menginstruksikan Kementerian Perhubungan dan perusahaan kereta api Prasarana Malaysia untuk melakukan "penyelidikan penuh untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan itu". Dia menambahkan bahwa "tindakan tegas akan segera diambil".

Muhyiddin juga mengatakan bahwa prioritas sekarang harus diberikan kepada penumpang yang terluka. Dia mengatakan, pihak terkait telah diinstruksikan untuk memastikan bahwa mereka yang terluka akan menerima "perawatan penuh".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya