Kotak Hitam Pesawat Militer Ditemukan, Otoritas Filipina Lakukan Penyelidikan

Otoritas Filipina telah mengambil kotak hitam dari pesawat militer negara itu yang jatuh pada akhir pekan lalu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Jul 2021, 14:56 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 14:56 WIB
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)

Liputan6.com, Manila - Otoritas Filipina telah mengambil kotak hitam dari pesawat angkatan udara negara itu yang jatuh pada akhir pekan lalu - menewaskan lebih dari 50 orang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala militer Filipina, Cirilito Sobejana, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (6/7/2021).

Dalam panggilan telepon dengan kantor berita Reuters, Sobejana mengatakan bahwa pilot yang memegang komando, yang memiliki pengalaman beberapa tahun menerbangkan pesawat Hercules C-130, termasuk di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan di Pulau Jolo.

Kotak hitam pesawat itu diambil pada Senin (5/7) dan seharusnya memungkinkan penyelidik untuk mendengarkan percakapan pilot dan kru sebelum pesawat jatuh.

"Saya berbicara dengan korban selamat dan mereka mengatakan pesawat terpental dua hingga tiga kali dan berzig-zag. Pilot mencoba memulihkan tenaga karena ingin mengangkat pesawat, namun terlambat. Sayap kanan menabrak pohon," kata Sobejana.

Disebutkannya juga bahwa tidak ada penumpang yang melompat dari pesawat sebelum jatuh.

Diketahui dalam laporan sebelumnya oleh seorang saksi mata, beberapa penumpang disebut mencoba melompat ke tempat yang aman sebelum pesawat jatuh ke daratan.


Korban Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Naik Menjadi 52 Orang

Pesawat Tergelincir dan Jatuh
Ilustrasi Pesawat Jatuh (iStockphoto)

Sobejana juga mengatakan bahwa bagian depan pesawat terbelah dan beberapa tentara memanfaatkan celah tersebut untuk melarikan diri. Tetapi mereka yang tidak sadarkan diri dalam kecelakaan itu tidak bisa keluar dan pesawat terbakar.

Pesawat angkut Lockheed C-130 yang membawa tentara menuju operasi kontra-pemberontakan di Filipina selatan jatuh dengan 96 penumpang.

Korban tewas akibat kecelakaan itu meningkat pada Senin (5/7) menjadi 52 korban, termasuk tiga warga sipil yang tewas di darat, setelah dua dari 49 tentara yang terluka dalam kecelakaan itu meninggal karena luka-luka yang mereka alami, kata Kementerian Pertahanan Filipina.

Juru bicara militer Filipina, Edgard Arevalo mengatakan bahwa pesawat itu dalam "kondisi sangat baik" dan memiliki 11.000 jam terbang sebelum perawatan berikutnya dijadwalkan.


Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya