6-7-2021: Kasus COVID-19 Dunia Tembus 184 Juta, Posisi Indonesia Naik jadi Nomor 16

Indonesia naik ke posisi 16 dunia dari sebelumnya 17 sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak. Saat ini tercatat dengan total kasus 2.313.829 dan kematian 61.140 jiwa.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Jul 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi Corona
Varian virus Corona B1525 ditemukan di Batam, namun virusnya tidak menyebar. | unsplash.com/@martinsanchez

Liputan6.com, Jakarta - Data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University menunjukan bahwa kasus COVID-19 di dunia per Selasa (6/7/2021) telah menyentuh 184.155.930. Dengan angka kematian 3.984.604.

Sementara data vaksinasi COVID-19 yang terdaftar mencapai 3.226.826.277.

Menurut data tersebut, Amerika Serikat masih menempati posisi teratas sebagai negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Saat ini telah menembus 605.567.

Sementara Indonesia naik ke posisi 16 dunia dari sebelumnya 17. Saat ini tercatat dengan total kasus 2.313.829 dan kematian 61.140 jiwa. 

Mengutip World o Meter, posisi Indonesia masih sebagai negara ke-4 dengan kasus COVID-19 terbanyak di Asia. Dengan urutan lima besar sebagai berikut; India, Turki, Iran, Indonesia, Filipina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Faheem Younus: Disinfektan di Ruang Terbuka Tak Diperlukan Lawan COVID-19

FOTO: PMI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Rutin Saat PPKM Darurat
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menggunakan kendaraan Gunners Spraying saat penyemprotan disinfektan di Jakarta, Selasa (6/7/2021). PMI melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dengan menggunakan kendaraan Gunners Spraying berkapasitas 5.000 liter. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, belakangan dokter AS tengah menyorot Indonesia dengan sejumlah unggahan berbahasa Indonesia. Kali ini soal penyemprotan disinfektan ternyata tidak efektif untuk melawan COVID-19. Pakar penyakit menular Faheem Younus dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, berkata hal itu buang-buang waktu. 

Dokter dari AS itu mengatakan ruang terbuka adalah hal berbeda dari rumah sakit dan kamar pasien. Ia juga tidak menyarankan untuk menggunakan produk-produk secara berlebihan, sebab cuci tangan saja cukup. Masker juga dinilai lebih efektif.

"Benar-benar buang-buang waktu, uang, dan energi. Desinfeksi permukaan TIDAK diperlukan di jalan dan ruang terbuka," ujar Faheem Younus via Twitter, dikutip Selasa (6/7/2021). 

Selengkapnya di sini...

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya