Liputan6.com, Tokyo - Dalam gelaran Olimpiade 2020 mendatang, atlet yang sedang menyusui akan diizinkan membawa bayi mereka. Pernyataan tersebut diumumkan oleh Komite Olimpiade Internasional pada Rabu 30 Juni 2021.
"Kami sangat menyambut kenyataan bahwa begitu banyak ibu yang mampu terus bersaing di level tertinggi, termasuk di Olimpiade," jelas komite tersebut. "Kami sangat senang mendengar bahwa Panitia Penyelenggara Tokyo 2020 telah menemukan solusi khusus terkait masuknya ke Jepang bagi para ibu yang sedang menyusui dan anak-anaknya yang masih kecil."
Dikutip dari Mashable, Rabu (7/7/2021), langkah tersebut dilakukan setelah pemain bola basket Kanada, Kim Gaucher, mengunggah sebuah video di akun Instagram-nya menjelaskan bahwa ia dipaksa untuk memilih antara berkompetisi di Olimpiade dan menghabiskan 28 hari tanpa putrinya yang berusia tiga bulan atau tidak mengikuti Olimpiade sama sekali.
Advertisement
"Saat ini, saya dipaksa untuk memutuskan antara menjadi ibu menyusui atau atlet Olimpiade. Saya tidak bisa memiliki keduanya," katanya dalam video tersebut. "Tokyo mengatakan tidak ada teman, tidak ada keluarga, tidak ada pengecualian."
Â
Keputusan yang Tepat untuk Atlet Wanita
Gaucher mengatakan kepada pers bahwa pengumuman tersebut adalah "keputusan yang tepat untuk wanita dalam olahraga".
"Saya sangat senang dan sangat berterima kasih kepada semua orang yang berjuang untuk ini dan membantu dalam hal ini," katanya. "Mungkin ada saat-saat frustrasi, tetapi saya pikir olahraga wanita berkembang dan kadang-kadang dibutuhkan sedikit waktu. waktu bagi semua orang untuk berada di halaman yang sama."
"Keputusan yang tepat untuk wanita dalam olahraga."
Beberapa atlet lainnya yang menentang aturan sebelumnya termasuk pelari maraton AS Aliphine Tuliamuk yang menyusui putrinya yang berusia lima bulan, dan pemain sepak bola Alex Morgan, yang memiliki seorang putri berusia satu tahun.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement