Korban Tewas Banjir di India Jadi 136 Orang, Puluhan Ribu Penduduk Mengungsi

Kelompok penyelamat menjelajahi bagian India barat yang hancur bagi para penyintas setelah hujan lebat menyebabkan banjir mematikan.

oleh Hariz Barak diperbarui 25 Jul 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Liputan6.com, Maharashtra - Kelompok penyelamat menjelajahi bagian India barat yang hancur bagi para penyintas setelah hujan lebat menyebabkan banjir mematikan.

Puluhan ribu orang telah diungsikan dari daerah yang terkena dampak, dengan curah hujan yang memecahkan rekor dilaporkan di sepanjang bagian pantai.

Negara bagian Goa dan Maharashtra telah terkena dampak buruk, dengan banyak yang dikhawatirkan hilang di dekat pusat keuangan Mumbai.

Setidaknya 136 orang telah meninggal di Maharashtra, sementara di goa tetangga ratusan rumah telah rusak, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (25/7/2021).

Banyak faktor berkontribusi terhadap banjir, tetapi para ahli mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global membuat curah hujan ekstrem lebih mungkin terjadi.

Hujan lebat dan banjir juga melanda Eropa barat dan sebagian China dalam beberapa pekan terakhir, sementara Amerika Utara telah bergulat dengan gelombang panas yang terik.

Musim hujan di India berlangsung dari Juni hingga September setiap tahun.

 

Tanah Longsor Memblokir Jalan

Kasus Covid-19 di India Lampaui Lima Juta
Sejumlah pria mengenakan masker berjalan melewati bendera nasional India di New Delhi (16/9/2020). Total kasus Covid-19 di India melampaui lima juta pada 16 September, data kementerian kesehatan menunjukkan Pandemi meluas cengkeramannya di negara tersebut. (AFP/Sajjad Hussan)

Penyelamat telah berjuang untuk menjangkau penduduk yang terkena dampak. Tanah longsor telah memblokir jalan, termasuk jalan raya utama antara Mumbai dan Goa, dan para pejabat telah mengerahkan helikopter, penyelam, dan tim penyelamat angkatan laut.

Kepala Menteri Goa Pramod Sawant mengatakan banjir kali ini merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade, dan telah menyebabkan "kerusakan yang meluas".

Di negara bagian Maharashtra, sungai-sungai besar berisiko meledak di tepian mereka. Sekitar 90.000 orang telah dievakuasi sejauh ini di negara bagian itu.

Desa Taliye, tenggara Mumbai, melihat tanah longsor meratakan sebagian besar rumahnya. Seorang pejabat mengatakan kepada kantor berita Reuters setidaknya 42 orang telah meninggal di sana.

Kepala menteri Maharashtra, Udhav Thackeray, berencana mengunjungi Taliye pada hari Sabtu.

Para ahli cuaca mengatakan hujan lebat akan terus mengguyur kota selama beberapa hari ke depan.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia "menderita" oleh hilangnya nyawa.

"Situasi di Maharashtra akibat hujan deras sedang diawasi ketat dan bantuan diberikan kepada yang terdampak," kicaunya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya